Zionisme Israel, Imperialisme Barat dan Terorisme Keduanya

Zionisme Israel

Sebelum berbicara mengenai Zionisme Israel, kita harus memahami terlebih dulu hubungan antara Yahudi dan Zionisme. Dari apa yang dinyatakan Roger Geraudy dalam The Case of Israel-nya, ada isyarat bahwa ketika berbicara mengenai Yahudi, hal itu terkait dengan: (1) Yahudi sebagai agama; (2) Yahudi sebagai sebuah bangsa; (3) Yahudi sebagai keturunan; (4) Yahudi sebagai sebuah gerakan politik (baca: Zionisme). Para tokoh Yahudi sendiri memiliki penafsiran yang berbeda tentang permasalahan tersebut.

Sebagai sebuah agama, bangsa, sekaligus keturunan, Yahudi telah eksis sejak berabad-abad yang lalu; bahkan sejak zaman Nabi Musa a.s. Sementara itu, Yahudi sebagai gerakan politik adalah fenomena baru yang lahir pada masa imperialisme dan kolonialisme Barat. Dengan kata lain, Zionisme adalah pemikiran baru, bukan bagian dari historisitas Yahudi Internasional, tetapi derivat dari pemikiran Barat, khususnya Eropa. Pakar politik dan pemikir Kristen justru mengenal paham Zionisme sebelum paham itu terlintas di benak orang Yahudi. Paham itu bermula dari pengusiran-pengusiran orang-orang Yahudi. Tidak tahan dengan perlakukan seperti itu, kaum Yahudi kemudian melakukan eksodus besar-besaran ke Eropa. Kejadian ini telah membuat orang-orang Eropa merasa risih terhadap keberadaan mereka. Akhirnya, orang-orang Eropa berkeinginan memindahkan mereka dari daratan Eropa. Hal ini telah mendorong mereka untuk mencari tempat berlindung. Inilah alasan yang menyebabkan negara-negara Eropa, terutama Inggris, membentuk gerakan-gerakan Yahudi bukan untuk kebaikan Yahudi, bukan pula sebagai wujud belas kasihan kepada Yahudi, tetapi sebagai jembatan untuk mempertahankan kepentingan Eropa di wilayahnya.

Zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara khusus bagi komunitas Yahudi (di Palestina). Negara ini merupakan institusi yang mengumpulkan kembali orang-orang Yahudi yang sudah bertebaran di seluruh dunia (diaspora).

Secara politis, tahun 1882 adalah titik-tolak keinginan tokoh-tokoh Yahudi untuk mewujudkan negara Zionis Israel.? Theodore Hertzl merupakan tokoh kunci yang mencetuskan ide pembentukan negara tersebut. Ia menyusun doktrin Zionismenya dalam bukunya berjudul Der Judenstaad’ (The Jewish State).

Sejak tahun 1882, Zionisme merupakan sebuah gerakan politik yang secara sistematis berusaha mewujudkan negara Yahudi. Secara nyata, gerakan ini didukung oleh tokoh-tokoh Yahudi yang hadir dalam kongres pertama Yahudi Internasional di Basel (Swiss) tahun 1895. Kongres tersebut dihadiri oleh sekitar 300 orang, mewakili 50 organisasi zionis yang terpencar di seluruh dunia. Mereka lalu mendirikan basis kekuatannya di Wina (Austria) tahun 1896.

Imperialisme Barat

Dilihat dari perkembangan sejarah dunia, terutama sejak masa renaissance di Eropa hingga kini, dunia telah dibentuk dengan ide-ide–baik yang mendasar ataupun turunan–yang sebagian besarnya dimunculkan oleh orang-orang keturunan Yahudi (Ini berarti terkait dengan Yahudi sebagai keturunan). Hal inilah yang disimpulkan oleh Max I Dimont, seorang Yahudi, yang secara angkuh mengungkapkan dalam bukunya, Jews, God, and History. Buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Desain Yahudi atau Kehendak Tuhan ini, membuat sebuah paragrap penutup, “Jika seseorang memandang pencapaian Yahudi melalui kacamata meterialistik, ia hanya melihat sebuah minoritas tak berarti yang hanya memiliki secuplik negeri dan sedikit bataliyon. Ini tampaknya musykil. Akan tidak tampak musykil jika orang menanggalkan prasangka-perasangka yang menutup mata dan memandang dunia bukan sebagai “benda”, tetapi sebagai sebuah “ide”. Si orang itu pasti akan melihat bahwa dua pertiga ide dunia beradab sudah diatur oleh ide-ide bangsa Yahudi–ide Moses, Jesus, Paul, Spinoza, Marx, Freud, Einstein,….”

Dalam sudut pandang ideologi, ada tiga ide besar yang tidak bisa dilepaskan dari pemikiran dan keterlibatan orang-orang Yahudi, yakni Kapitalisme, Sosialisme, dan Zionisme.

Kapitalisme dan Sosialisme pertama kali digagas di Eropa. Ideologi ini dibangun atas dasar pemikiran-pemikiran mendasar tentang manusia dan kehidupan. Peran orang-orang Yahudi untuk menghasilkan ide-ide yang merusak dunia ini sangatlah besar. Seperti yang ditulis oleh Max I Dimont ketika mengomentari masa kebangkitan Eropa (renaissance), “Tetapi citra akan terkaburkan jika kita menghapuskan nama-nama kontributor Yahudi. Dalam periode ini, menjulang tinggi figur-figur Yahudi seperti Marx, Freud, Bergson, Einstein…”.

Dari Karl Marx muncul ideologi Sosialisme, termasuk Komunisme. Masih dalam buku yang sama, Max I Dimont memberikan komentar tentang Karl Marx, tentunya dengan sudut pandang Yahudi-nya yang sangat kental, “Karl Marx, anak seorang Yahudi yang berada, dilahirkan pada tahun 1818 di Trier, Jerman…”

Ide ekonomi kapitalis dunia tidak bisa juga dilepaskan dari seorang David Ricardo. Dia dianggap sebagai Bapak Kapitalisme yang telah merumuskan teori-teori ekonomi Kapitalisme penting tentang utang, kepemilikan, upah, dan tentang kuantitas uang. Bagaimana kedekatan David Ricardo ini dengan Yahudi? Kembali Max I. Dimont menulis, “…Ayah Ricardo telah mengadakan kebaktian Yahudi untuk pemakaman anaknya itu…”

Apa yang dirasakan oleh manusia dengan kedua ideologi yang dicetuskan oleh orang-orang Yahudi ini? Kedua ideologi ini telah membawa kehancuran yang dahsyat bagi dunia, terutama karena kedua-duanya menjadikan imperialisme (penjajahan) sebagai instrumen untuk meneguhkan sekaligus mengembangkan dirinya ke seluruh dunia.

Hubungan Zionisme dengan Imperialisme

Lalu, bagaimana hubungan antara Kapitalisme dan Sosialisme–yang sama-sama menggunakan imperialisme sebagai instrumennya–dengan Yahudi sebagai sebuah agama dan Yahudi sebagai sebuah gerakan politik (Zionisme)?

Sebagai sebuah agama yang hanya bersifat ritual dan spiritual, Yahudi tidak bisa berdiri sendiri. Agama Yahudi membutuhkan sebuah ideologi politik. Oleh karena itu, para penganut agama Yahudi ada yang bergabung dengan ideologi Kapitalisme dan ada pula yang bergabung dengan Sosialisme.

Namun demikian, sebagai sebuah gerakan politik (Zionisme), Yahudi lebih memanfaatkan Kapitalisme–yang memang lebih dominan sekaligus lebih berjaya dengan imperialismenya–sebagai kendaraan politiknya. Oleh karena itu, Zionisme berhasil menuai berbagai keuntungan politis berkat dukungan imperialisme Barat sejak dimulainya imperialisme tersebut hingga saat ini.

Dibandingkan dengan imperialisme Barat–meskipun secara tidak langsung dicetuskan oleh orang-orang Yahudi karena merekalah yang menggagas ideologi Kapitalisme–Zionisme jelas kalah pamor. Kepentingan imperialisme sendiri muncul lebih awal ketimbang kemunculan gerakan bersatunya Yahudi sebagai kekuatan politik yang sangat berpengaruh di Barat. Historisitas gerakan Zionisme bukan bagian dari historisitas Yahudi internasional dan tidak pernah dikenal oleh orang-orang Yahudi Yaman, India, atau Irak; tetapi hanya dikenal oleh orang-orang Yahudi di Dunia Barat. Gerakan ini juga tidak pernah dikenal pada Abad Pertengahan, melainkan baru dikenal pada abad ke-19, yakni bersamaan dengan meletusnya peperangan melawan imperialisme Barat di berbagai wilayah.

Karena kesadaran pengikut zionis akan pentingnya bersandar kepada pihak luar, maka mereka bergabung dengan sentral kekuatan imperialisme yang mampu untuk menjamin perlindungan dan keamanan terhadap mereka. Untuk itu, Yahudi memindahkan kegiatan dan markas mereka ke Amerika, agar terus mendapat jaminan perlindungan dan keamanan Amerika.

Simbiosis Barat imperialis dengan kaum Zionis Yahudi menemukan bentuk idealnya ketika mereka bersama-sama menghadapi kekuatan kaum Muslim yang saat itu berada di bawah naungan Daulah Islamiyah Utsmaniyah. Orang-orang Yahudi ‘rela’ mengubur permusuhannya dengan orang-orang Barat Kristen. Padahal mereka belum pupus ingatannya terhadap peristiwa yang menimpa warga Yahudi Eropa, tatkala Raja Spanyol yang beragama Katolik bertanggung jawab terhadap pembantaian dan pemusnahan kaum Yahudi dari daratan Eropa, tidak lama setelah jatuhnya benteng Islam terakhir di wilayah Andalusia–sekarang menjadi daerah Portugal dan Spanyol-tahun 1492.

Zionisme Israel, Imperialisme AS, dan Terorisme Keduanya di Dunia Islam

Kita tahu, sejak tampil sebagai pemenang dalam Perang Dunia II dan juga Perang Dingin hingga saat ini, pijakan kebijakan politik luar negeri AS–sebagai pengusung utama ideologi kapitalisme–sebetulnya tidak pernah berubah, yakni imperialisme (penjajahan). Yang berubah adalah cara dan sarananya saja. Jika pada masa lalu imperialisme lebih menonjolkan kekuatan fisik (militer), maka saat ini instrumen yang digunakan adalah politik dan ekonomi. Pada era imperialisme non-fisik inilah hubungan Zionisme dengan sentra kekuatan imperialisme Barat ini, terutama AS, jutru semakin erat dan bahkan semakin ‘mesra’. Hal itu dapat dilihat dari berbagai kebijakan politik luar negeri (baca: imperialisme) Amerika, khususnya di Timur Tengah, yang selalu menguntungkan kaum Zionis. Keduanya bahkan sama-sama terlibat secara intens di dalam menebarkan teror di Dunia Islam.

Hal ini sebetulnya mudah dipahami ketika kita mengetahui siapa sesungguhnya yang menentukan kebijakan politik luar negeri Amerika. Menurut beberapa sumber bahwa politik luar negeri AS banyak dipengaruhi Kongres dan lobi Yahudi; di samping agen intelijen dan media massa.

Kongres dan lobi Yahudi yang dikenal dengan AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee) memainkan peranan vital dalam politik LN Amerika sejak tahun 1960-an walaupun implikasinya tidak kentara (invisible) di lapangan, tetapi mereka yang bertanggung jawab dalam hal tersebut sangat merasakan sepak terjangnya yang kuat. Kongres memainkan peran substansial dalam membentuk kebijakan LN Amerika, terutama untuk kawasan Timur Tengah, antara lain dengan melindungi keamanan entitas Zionis, eksistensi, dan superioritasnya di berbagai aspek karena entitas ini diproyeksikan sebagai agen Barat kawasan ini. Konsekuensinya, Kongres konsisten membuat segala upaya untuk mengalokasikan porsi bantuan LN yang signifikan buat Israel pada saat konflik Israel vis-a-vis Arab terus bereskalasi.

pada saat PBB mengeluarkan resolusi yang sangat lunak tentang kebiadaban Israel baru-baru ini, Kongres AS berbuat sebaliknya. Mereka melakukan voting untuk mengecam Palestina. Inilah gambaran demikian kuatnya pengaruh Yahudi di Amerika Serikat.

Mengapa Yahudi demikian kuat di AS, padahal jumlah mereka sedikit? Edward Tivnan dalam bukunya, The Lobby, Jewish Political? Power and American Foreign Policy meneliti tentang sejauh mana kekuatan masyarakat Yahudi di AS. Dalam buku itu disebutkan beberapa sumber kekuatan Yahudi dalam politik AS, antara lain:

1. Senjata politik. Lewat ini kelompok Yahudi akan dapat mengecap atau memberi label anti Israel, Pro Arab, atau anti Semit kepada mereka yang mengeritik Israel.

2. Suara (vote) masyarakat Yahudi. Meskipun Amerika memiliki tradisi demokrasi yang kental, sesungguhnya hanya sedikit penduduk AS yang memberikan suaranya, bahkan hampir setengah dari pemilih tidak memberikan suara. Sebaliknya, enam juta Yahudi yang hanya 3% dari seluruh penduduk bisa secara maksimal memberikan 90% suara mereka.

3. Kemampuan orang-orang Yahudi untuk memberikan uang dalam kampanye-kampanye politik. Kekuatan uang–yang menonjol–dalam pemilihan di Amerika Serikat hampir seusia dengan negara ini. Yahudi pertama yang memberikan dana politik nasional adalah seorang bankir Yahudi bernama Abraham Feinberg. Dia merupakan penyokong dana pemilihan Hary Truman dan John F. Kennedy. Yahudi Amerika Serikat sangat ‘dermawan’ terhadap calon yang mereka percaya akan mendukung kepentingan mereka.

Di samping itu, setiap orang mengakui bahwa media massa merupakan elemen tak terpisahkan dari proses politik Amerika yang secara tidak langsung memberikan kontribusi pada politik LN-nya. Liputan media selalu saja memberikan impresi (penekanan) negatif dan pandangan miring terhadap orang Arab dan komunitas Islam. Pada sisi lain, media Amerika secara konsisten mempresentasikan Israel dalam a positive light, kendati kebrutalan dan kebiadaban terus dilakukannya. Tidak dipungkiri memang, bahwa media Amerika telah didominasi oleh Yahudi yang berhasil menampilkan sosok rakyat Arab dan umat Islam seperti monster yang menteror dan mendestabilkan dunia.

Dari 1.700 koran terbitan AS, 3% adalah milik Yahudi. Jumlah ini mencakup surat kabar yang terkemuka, terutama dalam masalah internasional. Misalnya The New York Times dan The Washington Post. Hartawan Yahudi AS juga menguasai majalah mingguan yang berpengaruh seperti Newsweek, Time, US News & World Report; ataupun mingguan intelektual seperti Nation, New Republic, The New York Times Review of Books, dan lain-lain. Mereka juga menguasai tiga televisi besar di AS seperti The Columbia Broadcasting System, The American Broadcasting Corporation, dan The National Broadcasting Corporation. Perlu dicatat, orang AS lebih suka menontot TV dari pada membaca. Dengan demikian, pengaruh TV di AS untuk membentuk opini sangatlah besar.

Lebih dari itu, eratnya hubungan Zionisme dengan imperialisme AS dapat dilihat dari beberapa fakta berikut.

Semasa masih menjadi presiden, di Los Angeles, Bill Clinton (14/8/2000), misalnya, pernah berkata, “Kami harus menjalin hubungan erat dengan Israel, sebagaimana telah saya lakukan sepanjang kekuasaan saya sebagai presiden dan sepanjang 52 tahun lampau.”

Sementara itu, pada awal-awal kekuasaannya sebagai presiden AS, George W. Bush berkomentar pada jumpa pers yang ia lakukan dengan Toni Blair di Kamp David pada tanggal 23/2/2001, “Kami akan mengulang kembali seluruh kebijakan-kebijakan politik (sebelumnya) untuk wilayah-wilayah dunia. Salah satunya adalah wilayah yang telah menyita sebagian besar waktu, yakni sekitar Teluk Persia dan Timur Tengah.”

Dua pekan sebelumnya, Bush ketika mengucapkan selamat kepada Ariel Sharon dalam Pemilu tanggal 6/2/2001, menyatakan, “Amerika akan bekerjasama dengan semua pemimpin Israel; sejak berdirinya pada tahun 1948. Hubungan bilateral kami sangat kokoh layaknya batu karang; sebagaimana komitmen Amerika terhadap keamanan Israel dan adanya kepercayaan besar terhadap PM Sharon.”

Presiden AS yang baru dilantik, Barack Obama, bahkan jauh-jauh hari, yakni pada saat-saat awal kampanyenya untuk pemilihan presiden, juga mengungkapkan hal senada: dukungan total dan tanpa syarat terhadap Yahudi-Israel. Dukungan total dan tanpa syarat terhadap yahudi-Israel tersebut bahkan seolah menjadi ‘tradisi’ para presiden terpilih AS, siapapun orangnya.

Demikianlah sikap resmi pemerintah AS terhadap Israel. Wajar jika berbagai kebijakan politik yang ditempuh Israel di Timur Tengah akan selalu mendapatkan dukungan atau, paling tidak, restu dari AS.

Sikap Umat Islam

Dari paparan di atas, belum terlambat waktunya bagi kaum Muslim untuk menyadari bahwa musuh mereka saat ini adalah Zionisme Israel dan Imperialisme Barat (terutama AS). Oleh karena itu, sudah saatnya pula kaum Muslim menjadikan mereka sebagai musuh utama yang segera harus dimusnahkan di muka bumi. Sayangnya, hal itu mustahil dapat dilakukan jika kaum Muslim tidak memiliki sebuah institusi yang kuat; sebuah institusi (negara) yang berbasiskan ideologi Islam. Sebab, ideologi Barat–yakni Kapitalisme yang melahirkan imperialisme dan Zionisme–hanya mungkin dilawan dengan ideologi Islam, dan institusi (negara) semacam AS dan Yahudi hanya mungkin dapat dilawan dengan institusi (negara) Islam, yakni Khilafah Islam. Tanpa ideologi Islam dan Khilafah Islam, jangan berharap kita mampu menghancurkan AS dan Yahudi; bahkan sekadar untuk melepaskan diri dari cengkeraman keduanya. Wallahu a’lam bish-shawab.

KDS Sebar 1.000 Kondom dan Brosur Tentang HIV/AIDS

Kelompok dukungan sebaya (KDS) Jepara Plus yang peduli pada HIV/AIDS di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin, menyebarkan sekitar 1.000 kondom dan brosur mengenai penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia ke masyarakat luas dalam peringatan Hari HIV/AIDS sedunia 1 Desember 2008.

Ketua KDS Jepara Plus, Faizin, di Jepara, Senin, mengatakan, aksi simpatik tersebut dilakukannya bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Jepara.

Pembagian 1.000 kondom itu dilakukan di sejumlah hotel yang ada di Jepara. “Awalnya kami ingin menyebarkan kondom gratis tersebut di sejumlah tempat lokalisasi, hanya saja tempat itu sudah tidak ada lagi,” ujarnya.

Ia berharap, kondom tersebut dapat diberikan secara gratis terhadap sejumlah pengunjung yang menginap di hotel.

Aksi turun ke jalan menggelar aksi damai dan menyebarkan brosuritu sengaja dipilih, mengingat aksi simpatik pada tahun 2007 membuat stand peduli AIDS yang dibuka dekat Alun-alun Jepara kurang menarik minat masyarakat.

“Saat ini, kami mencoba proaktif, menjemput bola sambil menyebarkan brosur tentang HIV/AIDS ke masyarakat luas,” katanya seperti dikutip dari Republika Online (01/12/08).

Pembagian kondom tidak akan menyelesaikan masalah penyakit AIDS. Bahkan bisa melegalisasi perzinaan, dengan alasan yang penting seks yang aman.

Pangkal penyebaran penyakit terkutuk ini adalah kemaksiatan manusia dengan meluasnya perzinaan, pelacuran dan seks bebas. Penyakit ini merupakan produk busuk dari sistem liberal kapitalis. Jalan satu-satunya adalah menjauhi sex bebas dan menghukum dengan tegas para pelakunya. Termasuk menutup  sarana-sarana pelacuran yang bertopeng hiburan dan budaya.

Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri”. (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).

 

Adam Malik Agen CIA? Mungkin Saja

Oleh : Farid Wajdi

Urusan dengan CIA memang selalu menimbulkan kontroversi. Kali ini Adam Malik, mantan wakil presiden Indonesia dituding agen CIA. Adalah buku Tim Weiner yang berjudul Kegagalan CIA: Spionase Amerika Sebuah Negara Adi Daya, yang mengungkap bahwa Adam Malik agen CIA.

Buku yang judul aslinya Legacy of Ashes ini mengutip perkataan Clyde Mc Avoy, pejabat tinggi CIA yang menyatakan telah merekrut Adam Malik sebagai agen dan mengontrolnya. Lewat Adam Malik ini pula konon CIA mengucurkan dana 10 ribu US dollar untuk membiayai aksi pembasmian Gestapu.

Tim Weiner sendiri bukan penulis amatiran. Disampin berpengalaman menjadi wartawan The New York Times, Weiner mengatakan telah melakukan investigasi dalam waktu yang lama. Menurutnya buku ini bersifat on the record, tidak ada sumber tanpa nama, kutipan tanpa identitas pembicara atau gossip. Weiner juga dikenal penulis handal yang pernah mendapat penghargaan.

Keluarga Adam Malik segera mengecam tudingan ini. Pakar sejarah Asvi Warman mengatakan hal itu sebagai fitnah. Tidak jauh berbeda, Jusuf Kalla yakin tidak mungkin Adam Malik seorang agen CIA. Menurutnya profesi Adam Malik sebagai wartawan yang memiliki kenalan yang luas memungkinkan dia untuk kontak dengan siapa saja.

Tentu saja sulit untuk membuktikan Adam Malik benar-benar seorang agen. Namun, bukan berarti hal itu menutup kemungkinan Adam Malik adalah memang benar-benar agen. Sebab tidak bisa dipungkiri Adam Malik adalah pemain politik utama saat itu. Sementara Amerika Serikat jelas punya kepentingan untuk merekrut agen-agennya. Apalagi AS saat itu adalah era perang dingin.Negara adi daya ini yang saling berebut kekuasaan untuk mendominasi dunia dengan Soviet yang berideologi Komunisme. Negara Paman Sam ini juga saat itu berusaha menghentikan pengaruh Inggris sebagai negara penjajah lama diseluruh pelosok dunia.

Mendudukan para agen pada jabatan dan profesi strategis menjadi sangat penting . Seperti jabatan politik kepala negara, menteri, pemimpin militer atau kepolisian. Termasuk profesi wartawan yang pernah digeluti oleh Adam Malik. Keterlibatan pemerintah AS, dengan memanfaatkan wartawan sebagai agen intelijen mereka, sudah terjadi sejak Perang Dingin. Seperti yang ditulis surat kabar New York Times, “Sejak berakhirnya Perang Dunia II, lebih dari 30 atau bahkan 100 wartawan Amerika dari sejumlah organisasi berita dilibatkan sebagai pekerja operasi intelijen yang dibayar sementara menjalankan tugas-tugas reportasenya. Jadi siapapun tidak tertutup kemungkinan menjadi agen, termasuk Adam Malik .

Bahwa terdapat politisi termasuk kepala pemerintahan yang menjadi kaki tangan asing juga bukan barang baru. Berdirinya negara kerajaan Saudi Arabia misalnya tidak lepas dari campur tangan asing. Pada tahun 1902, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan membunuh walinya (Gubernur Khilafah ar-Rasyid). Pasukan Aziz terus melakukan penaklukan dan membunuh pendukung Khilafah Utsmaniyah dengan bantuan Inggris.

Salah satu sahabat dekat Abdul Aziz Abdurrahman adalah Harry St. John Pilby, yang merupakan agen Inggris. Philby menjuluki Abdul Aziz bin Abdurrahman sebagai “Seorang Arab yang Beruntung”, sementara Abdul Aziz menjulukinya dengan “Bintang Baru dalam Cakrawala Arab”. Philby adalah orang Inggris yang ahli Arab yang telah lama menjalin hubungan baik dengan Keluarga Sa‘ud sejak misi pertamanya ke Nejed pada tahun 1917. Pada tahun 1926, Philby tinggal di Jeddah. Dikabarkan kemudian, Philby masuk Islam dan menjadi anggota dewan penasihat pribadi Raja pada tahun 1930.

Kerjasama Dinasti Sa‘ud dengan Inggris tampak dalam perjanjian umum Inggris-Arab Saudi yang ditandatangani di Jeddah (20 Mei 1927). Perjanjian itu, yang dirundingkan oleh Clayton, mempertegas pengakuan Inggris atas ‘kemerdekaan lengkap dan mutlak’ Ibnu Sa‘ud, hubungan non-agresi dan bersahabat, pengakuan Ibnu Sa‘ud atas kedudukan Inggris di Bahrain dan di keemiran Teluk, serta kerjasama dalam menghentikan perdagangan budak (Lihat: Goerge Lenczowsky, Timur Tengah di Tengah Kencah Dunia, hlm. 351). Dengan perlindungan Inggris ini, Abdul Aziz (yang dikenal dengan Ibnu Sa‘ud) merasa aman dari berbagai rongrongan.

Bisa disebut hampir semua penguasa negeri ketiga tidak bisa dilepaskan dari pengaruh asing dari dulu hingga kini. Sekarang terdapat Musharaf yang jelas-jelas agen AS yang kemudian digulingkan , atau pemerintah boneka Irak dan rezim Karzay di Afghanistan. Termasuk rezim Mahmud Abbas di Palestina, bukan mustahil pula termasuk penguasa Indonesia.

Untuk membuktikan bahwa mereka agen CIA jelas tidak gampang. Disamping hal tersebut tidaklah begitu penting. Yang lebih penting adalah mengetahui siapa yang menjadi kaki tangan asing. Dan hal itu bisa dilihat dari indikasinya. Siapapun termasuk penguasa bisa  dikatakan sebagai kaki tangan asing dengan melihat  dukungan mereka terhadap kebijakan-kebijakan negara penjajah kapitalis. Siapapun yang melakukan itu pantas dicap sebagai kaki tangan negara penjajah dan pengkhianat.

Mereka adalah penguasa yang tega membunuh rakyat sendiri atas nama perang melawan terorisme ala AS seperti yang dilakukan penguasa Pakistan. Mereka yang mengikuti seluruh instruksi IMF dan Bank Dunia meskipun harus memiskinkan rakyatnya sendiri. Membuat undang-undang yang lebih memihak kepada kepentingan negara penjajah atau perusahaan asing. Kalau Adam Malik dituding agen CIA karena menerima bantuan dana 10 ribu dollar . Hal sama harus kita pertanyakan pada penguasa yang menerima dana asing berupa utang luar negeri yang justru dijadikan alat untuk mendikte bangsa sendiri. Dan jumlahnya tentu lebih besar dari 10 ribu dollar.

Termasuk penguasa yang memberikan jalan bagi asing untuk memecah belah Indonesia atas nama demokrasi dan kebebasan pendapat. Terdapat pula LSM komprador yang menerima dana luar negeri untuk memerangi upaya penegakan syariah Islam karena khawatir syariah Islam akan menghentikan penjajahan Tuan Kapitalisme mereka . Kita harus berani mengatakan mereka adalah kaki tangan asing dan pengkhianat. Sikap kita juga harus tegas mengecam dan menolak mereka. Karena mereka adalah pengkhianat !

Parlemen Internasional Papua Barat Dituduh Konspirasi Asing

Pembentukan International Parliamentary for West Papua di House of Commons Inggris bisa jadi konspirasi asing untuk mendorong referendum di Papua. Padahal ketidakadilan di Papua juga disumbang korporat asing di Bumi Cendrawasih.

“Ya tidak tertutup kemungkinan adanya konspirasi semacam itu,” ujar Wakil Ketua Komisi I DPR dari FPBB Yusron Ihza Mahendra menanggapi acara di House of Commons Inggris, kepada detikcom, Jumat.

Menurutnya, ketidakadilan yang dikeluhkan masyarakat Papua juga turut disumbang perusahaan asing yang berada di Papua.

“Freeport milik Amerika, British Petroleum dari Inggris, banyak sebenarnya kegiatan atau perusahaan asing milik negara maju, dari negara demokrasi besarlah yang sebenarnya menjadi pemicu pangkal masalah, menyebabkan berbagai timbulnya ketidakadilan di Papua,” kata adik mantan Menkum HAM Yusril Ihza Mahendra ini.

Ditambahkannya DPR mendukung demokratisasi di Papua. Bahkan DPR siap menerima segala keluh kesah ketidakpuasan warga Papua. Namun demokrasi itu tidak bisa diartikan sebebas-bebasnya.

“Apa negara bagian di Amerika atau belahan di Inggris mau memerdekakan diri apa dikasih angin? Jangan ada kerancuan demokrasi. Demokrasi haruslah tetap dalam kesatuan negara NKRI,” tegas Yusron.

International Parliamentary for West Papua yang diluncurkan di House of Commons, London, Inggris, 15 Oktober 2008, bertujuan untuk mendukung penentuan nasib sendiri warga asli Papua.

Dalam acara itu hadir dua anggota parlemen Inggris yaitu Hon Andrew Smith MP dan Lord Harries. Ada juga tokoh kemerdekaan Papua Barat Benny Wenda.

Amina Wadud Imami Salat Jumat, Muslimah Inggris Protes

Muslimah Inggris di Oxford, Inggris menggelar aksi unjuk rasa, mereka mengecam pelaksanaan salat Jumat yang diimami seorang perempuan.

Imam perempuan yang mereka protes adalah Amina Wadud, seorang profesor tamu di jurusan studi Islam, Virginia Commonwealth University, AS yang memelopori salah Jumat dengan imam perempuan di New York tiga tahun yang lalu, yang memicu kontroversi.

Wadud kali ini menjadi imam salat Jumat di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum jamaah laki-laki dan perempuan, sehingga menuai  protes dari para muslimah. Apa yang ia (Wadud) lakukan bertentangan dengan Islam. Saya tidak  sepakat dengan cara-cara seperti itu, kata Maryanne Ramzy dengan nada  marah seperti dikutip situs BBC News.

Sebelum menjadi imam salat Jumat, Wadud juga memberikan khutbah singkat  pada para jamaah di aula MEC (Muslim Educational Center) Oxford. Salat  Jumat berjamaah dengan imam Amina Wadud ini, menjadi pembuka konferensi  Islam dan Feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford.

Para pemuka Muslim di Inggris sebenarnya melarang para Muslimah menggelar aksi protes yang dilakukan di depan gedung aula tempat  pelaksanaan konferensi. Aksi protes hanya akan membuat pelaksanaan salat dengan imam perempuan itu mendapat publisitas gratis.

Kami di sini untuk menjaga tradisi dan nilai-nilai Islam dan menjaga apa yang telah diajarkan Rasulullah Saw, kata Aishah Samah, muslimah  yang ikut dalam aksi protes itu.

Para pemuka Muslim di Inggris mengatakan, masalah perempuan menjadi imam salat tidak ada kaitannya dengan persamaan gender. Hal itu tidak ada hubungannya dengan posisi kaum perempuan di masyarakat. Ini bukan persoalan untuk merendahkan kaum perempuan, kata Mokhtar Badri, wakil presiden Muslim Association of Britain (MAB) pada BBC.

Pendapat serupa diungkapkan Samah, salah seorang pengunjuk rasa. Kami tidak keberatan seorang perempuan memimpin negara atau sebuah  organisasi. Islam sangat menghormati kaum perempuan, tapi dalam hukum  Islam perempuan tidak bisa memimpin salat, ujar Samah. (ln/iol)

MUI Berharap RUU Pornografi Segera Disahkan Jadi UU

Detik Islam.Com Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pornografi dapat segera disahkan menjadi Undang-Undang (UU) agar tidak makin menimbulkan keresahan dalam masyarakat.

“Jangan ditunda-tunda dalam jangka waktu lama karena ini kan masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2008. Sesuai jadwal, DPR harus sudah menyelesaikannya pada bulan Oktober. Kalau ditunda akan semakin meresahkan,” kata Ketua MUI Amidhan di Jakarta, Kamis (25/09/08).

Ia berharap DPR bisa menggunakan waktu yang ada untuk memperbaiki draf RUU tersebut berdasarkan masukan masyarakat yang disampaikan melalui uji publik di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku dan DKI Jakarta.

Tentang penolakan beberapa kelompok masyarakat terhadap rencana pengesahan rancangan undang-undang tersebut Amidhan mengatakan, sebaiknya mereka menyampaikan pokok-pokok penolakannya supaya bisa menjadi masukan dalam penyusunan draf RUU.

“Kalau menolak sebaiknya bilang, pasal mana yang ditolak dan kasih masukan sebaiknya bagaimana supaya lebih baik. Kalau menolak mentah-mentah, itu apriori namanya,” katanya.

Dia juga meminta pihak-pihak yang menolak tidak membawa isu tentang RUU tersebut ke ranah politik.

Lebih lanjut dia menjelaskan, RUU itu dibuat karena memang sudah mendesak dibutuhkan dan pembuatannya pun sudah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Peraturan perundangan yang ada seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), undang-undang penyiaran dan undang-undang pers pun, katanya, selama ini belum bisa menjadi payung hukum yang memadai dalam upaya pemberantasan pornografi.

“Penegak hukum selama ini menganggap KUHP belum cukup jadi payung karena terlalu umum dan sumir, demikian juga dengan undang-undang yang lain,” katanya.

Aturan perundangan tersebut juga belum memuat ketentuan tentang tindak pidana bagi korporasi yang memproduksi dan menyebarluaskan materi pornografi.

Oleh karena itu dia berpendapat, DPR sebaiknya menyempurnakan draf rancangan undang-undang tentang pornografi yang sudah bertahun-tahun digarap serta mengesahkannya sesuai jadwal yang ditetapkan.

“Ini harus terus berjalan, tujuannya bagus. Generasi muda harus diselamatkan, jangan sampai kita semakin terpuruk karena masalah ini,” demikian Amidhan.

Sementara itu, dalam rapat dengar pendapat dengan Ketua Pansus RUU Pornografi Balkan Kaplale di ruang Badan Kehormatan, kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (22/9), Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia M. Ismail Yusanto mengkritik digantinya nama RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) menjadi RUU Pornografi.

“Kami minta agar pansus ini menyempurnakan lagi pasal-pasalnya sebelum disahkan menjadi UU. Termasuk juga soal namanya. Kalau dulu ada antinya, sekarang tidak ada. Itu semangatnya jadi hilang,” kata M. Ismail Yusanto.

Mengaku Jadi Nabi: Orang Paling Zhalim

Detik Islam.Com Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: Telah diwahyukan kepada saya, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): Keluarkanlah nyawamu Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya (Terj. QS al-Anam [6]: 93).

Nabi Muhammad SAW adalah khâtam al-nabiyyîn yang berarti penutup nabi (QS al-Ahzab [33]: ). Dalam Hadits-hadits mutawatir juga ditegaskan tidak ada lagi nabi dan rasul setelah beliau. Risalah yang beliau bawa juga risalah terakhir. Berlaku untuk seluruh manusia hingga akhir zaman (QS Saba [34]: 28, al-Araf [7]: 158). Sehingga siapa pun orang yang meyakini masih ada nabi atau Rasul setelah Nabi Muhammad SAW bisa dinyatakan telah keluar dari Islam alias murtad. Ini adalah perkara yang telah disepakati oleh seluruh kaum Muslim.

Itulah yang terjadi pada pengikut Ahmadiyyah. Dengan menyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah Rasulullah SAW telah mengantarkan mereka kepada kekafiran. Sedangkan Ghulam Ahmad sendiri, yang mengaku sebagai nabi, disamping kafir juga al-kadzdzâb (pendusta besar). Julukan itu amat layak disematkan kepadanya lantaran berani berdusta atas nama Allah SWT. Selain itu, dia juga ditetapkan sebagai orang paling zhalim. Sebagai akibatnya, dia diancam dengan siksaan yang amat keras. Bukan hanya ketika di akhirat kelak, namun juga saat menghadapi sakaratul maut. Ancaman tersebut diberitakan dalam QS al-Anam [6]: 93.

Orang-orang yang Paling Zhalim

Allah SWT berfirman: Waman adhlamu min man [i]ftarâ alâLlâh kadzib[an] (dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah). Ayat ini kendati berbentuk istifhâm (kalimat tanya), namun bermakna nafî. Menurut al-Razi, bentuk tersebut memberikan efek takhwîf (untuk menakut-nakuti). Maknanya sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsir dan al-Sadi tidak ada seorang pun yang lebih zhalim melebihi orang-orang yang membuat kedustaan atas nama Allah SWT, dengan menjadikan sekutu atau anak bagi-Nya, dan mengaku bahwa Allah SWT mengutusnya sebagai rasul padahal faktanya tidak.

Selain Ibnu Katsir, banyak mufassir al-Thabari, al-Qurthubi, al-Zamakshsyari, al-Razi, al-Baghawi, al-Syaukani, al-Baidhawi, dan al-Khazin, menyebutkan bahwa orang-orang yang berdusta dengan mengaku sebagai nabi dan rasul adalah yang dimaksudkan ayat ini. Beberapa nama pun disebutkan sebagai contohnya, seperti Musailamah dan al-Aswad al-Anasi. Semuanya mengaku sebagai nabi.

Jika mereka semua disebut lantaran mereka mengaku sebagai nabi, ketentuan itu pun terus berlaku hingga akhir zaman. Dengan demikian Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai nabi dan mendirikan ajaran Ahmadiyyah bisa dimasukkan di dalamnya.

Menurut al-Syaukani, berdusta atas nama Allah SWT tidak hanya yang mengaku sebagai nabi, namun juga tentang seswuatu apa pun. Al-Sadi juga menyatakan, berdusta atas nama Allah SWT adalah menisbahkan kepada Allah SWT, baik ucapan maupun hukum, padahal Allah SWT berlepas darinya. Pendapat senada dikemukakan pula oleh al-Jazairi.

Dilihat dari lafadznya ayat ini memang bersifat umum, tidak hanya menyangkut pengakuan sebagai nabi. Dalam ayat lainnya, konteks berdusta atas nama Allah SWT disebutkan dalam beberapa tindakan, seperti tindakan syirik, yang menjadikan berhala-berhala sebagai sesembahan (lihat QS al-Araf [7]: 37, al-Kahfi [18]: 15), mengharamkan beberapa jenis binatang tanpa petunjuk dari-Nya (lihat QS al-Anam [6]: 144), dan menuduh Rasulullah membawa sihir yang nyata (lihat QS al-Shaff [61]: 6).

Selain ayat ini, ada banyak ayat yang menetapkan bahwa orang-orang yang berdusta atas nama Allah SWT ini adalah orang yang paling zhalim, seperti QS Ali Imron [3]: 94, Yunus [10]: 17, Hud [11]: 18, al-Ankabut [29]: 68.

Kemudian Allah SWT berfirman: aw qâla ûhiya ilayya walam yûha laihi syaiy (atau yang berkata: Telah diwahyukan kepada saya, padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya). Mengaku telah mendapatkan wahyu, padahal faktanya tidak demikian adalah salah satu bentuk kebohongan atas nama Allah SWT. Bedanya jika frasa sebelumnya bersifat umum, frasa ini bersifat khusus. Ini menunjukkan betapa besar dosa berdusta menjadi nabi sehingga diberi penekanan secara khusus. Ketika seorang mengaku mendapatkan wahyu dan menjadi nabi, besar kemungkinan akan mencari pengikut. Jika ada yang percaya, turut tersesat. Itu berarti, dia menyesatkan dan menjerumuskan banyak orang. Ini seperti yang dilakukan Mirza Ghulam Ahmad. Agen Inggris ini mengaku menjadi nabi dan mendapatkan wahyu. Dengan bantuan Inggris dan kafir penjajah lainnya, ajarannya tersebar di berbagai negara hingga kini. Banyak orang yang murtad dan tersesatkan oleh kebohongannya.

Orang yang paling zhalim berikutnya adalah orang yang mengaku bisa menurunkan seperti wahyu yang diturnkan Allah SWT. Alllah Swt berfirman: waman qâla saunzilu mâ anzalaLlâh (dan orang yang berkata: Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.). Menurut al-Alusi, ini adalah celaan terhadap Rasulullah SAW. Al-Baghawi berpendapat, ucapan ini merupakan ejekan. Sementara Ibnu Katsir menyimpulkan, itu adalah perkataan orang-orang yang membantah wahyu dari dengan ucapan yang dibuat-buat. Hal ini seperti yang disampaikan Allah dalam firman-Nya: Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (al-Quran) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala.”(TQS al-Anfal [8]: 31).

Mendapat Siksaan Saat Sakatarul Maut

Orang-orang yang paling zhalim itu akan mendapatkan siksaan yang pedih. Tidak hanya di akhirat kelak. Namun juga ketika nyawanya dicabut oleh malaikat maut. Allah SWT berfirman: walaw tarâ idz al-zhâlimûna fî ghamarâti al-mawt (alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sakratul maut). Frasa walaw tarâ ditujukan kepada Rasulullah SAW. Juga, setiap orang yang layak untuk itu. Kata al-zhâlimûn berlaku untuk semua orang zhalim. Termasuk prioritas utamanya adalah orang-orang yang ingkar terhadap apa yang diturunkan Allah SWT dan mengaku sebagai nabi. Demikian penjelasan al-Syaukani dalam tafsirnya, Fath al-Qadîr. Sementara ghamarât (berasal dari ghamrah) berarti kepedihan dan kesengsaraan. Hal ini menunjukkan betapa menyakitkan keadaan mereka saat sakaratul maut.

Kesengsaraan dan kepedihan mereka bertambah tatkala malaikat yang mencabut nyawanya bertindak kasar. Allah SWT berfirman: wa al-malâikah bâsithû aydîhim akhrijû anfusakum (sedang para malaikat memukul dengan tangannya, [sambil berkata]: Keluarkanlah nyawamu). Kata bâsithû aydîhim menurut Ibnu Katsir bermakna dengan pukulan. Makna kata tersebut sejalan dengan yang ada dalam QS al-Maidah [5]: 28 dan al-Mumtahanah [60]: 2. Al-Dhahak sebagaimana dikutip Ibnu Katsir memaknainya dengan azab. Keadaan tersebut seperti yang digambarkan dalam firman Allah SWT: Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar, (tentulah kamu akan merasa ngeri) (QS al-Anfal [8]: 50). Dengan demikian, kata Ibnu Katsir, frasa ini memberikan makna bahwa mereka dipukul hingga nyawa mereka keluar dari jasad mereka.

Tak hanya menyakitkan, siksaan itu juga menghinakan mereka. Allah SWT berfirman: al-yawm tujzawna adzâb al-hûni (di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan). Menurut al-Alusi, kata al-yawm berarti zaman secara mutlak. Bisa berarti waktu ketika mati, bisa pula sesudahnya. Pada saat itu mereka benar-benar mendapatkan siksa yang menghinakan. Tak tersisa lagi kebesaran dirinya saat masih hidup. Kekuasan yang membuatnya sombong sama sekali tak dapat menolong dirinya. Bawahannya yang semasa hidupnya selalu tunduk juga tak bisa berbuat apa-apa. Demikian pula kekayaan melimpah yang dibangga-banggakan.

Jika mereka harus menerima siksaan yang amat dahsyat, itu adalah balasan atas kejahatan yang mereka lakukan. Pertama, karena berdusta atas nama Allah SWT. Allah SWT berfirman: bimâ kuntum taqûlûna alâLlâh ghayr al-haqq (karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah [perkataan] yang tidak benar). Huruf bi dalam frasa ayat ini bermakna sababiyyah. Artinya, siksaan dahsyat yang mereka terima itu disebabkan tindakannya membuat kedustaan atas nama Allah SWT.

Kedua, sombong terhadap ayat-ayat-Nya. Allah SWT berfirman: Wakuntum âyâtihi tastakbirûn ([karena] kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya). Yakni mereka menolak untuk membenarkan dan mengamalkan ayat-ayat-Nya. Demikian penjelasan al-Syaukani. Hukuman berat yang ditimpakan mereka itu merupakan balasan setimpal atas kejahatan mereka. Siksa selama berabad-abad di neraka jahannam yang di dalamnya tidak ada kesejukan dan minuman kecuali air mendidih dan nanah bagi orang-orang yang melampaui batas (QS al-Naba [78]: 21-25), yakni orang-orang yang tidak takut terhadap hisab dan mendustakan ayat-ayat-Nya (QS al-Naba [78]: 27-28) disebut Allah SWT sebagai: Jazâ[an] wifâq[an] (sebagai pambalasan yang setimpal).

Demikianlah siksa besar yang ditimpakan Allah SWT kepada orang-orang yang membuat-buat kedustaan atas nama Allah SWT, mengaku mendapatkan wahyu, dan mengaku bisa menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah SWT. Agar ocehannya tidak tersebar luas di tengah masyarakat dan pada akhirnya menjerumuskan banyak orang, tentu harus dicegah. Melegalkan mereka, apalagi memenghapus stempel sesat bagi mereka, sama halnya membiarkan masyarakat tersesatkan oleh mereka. Bukankah itu tindakan yang tidak kalah zhalimnya?

WaLlâh alam bi al-shawâb.

Qurban 2014, DETIKISLAM.com Selenggarakan Tebar Hewan Qurban Tepat Sasaran

Ahad, 5 Oktober 2014 nanti seluruh umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha atau Idul Qurban. Kehadiran hari raya ini senantiasa ditunggu oleh 2 milyar umat Islam dunia, karena di sinilah misi sosial umat benar-benar diaplikasikan yaitu dengan memotong hewan qurban untuk sang fakir miskin.

Idul Qurban 2014 akan menyimpan sejuta makna yang sangat berharga bagi kita dan kaum Muslimin di manapun berada. Berqurban tidaklah semata-mata hanya persoalan menyembelih hewan pada waktu Idul Qurban. Tetapi, lebih jauh dari itu adalah menunaikan dan mewujudkan misi tauhid dan keikhlasan semata untuk Allah Ta’ala.

Qurban 2014

Qurban merupakan ibadah yang agung bagi umat Islam, karena berkaitan dengan sebuah peristiwa besar yaitu Idul Adha 2014. Ketika umat Islam dari seluruh penjuru dunia melaksanakan ibadah Haji di Tanah Suci, umat Islam di belahan Bumi yang lain melaksanakan pemotongan Hewan Qurban. Ibadah Qurban ini juga merupakan teladan agung dari bapak para nabi, Ibrahim as. dengan putra tercintanya nabi Ismail as. yang diabadikan dalam kitab suci Al-Quran.

Berqurban juga merupakan ibadah dengan dimensi sosial yang bisa menjadi solusi untuk membangun harmoni kemanusiaan. Membantu mengatasi problem kemanusiaan yang saat ini melanda umat manusia berupa kemiskinan, konflik, bencana alam, ketidakadilan, keserakahan, kesenjangan ekonomi, dan berbagai permasalahan kemanusiaan lainnya dengan berbagi hewan qurban.

Qurban 2014 juga berkaitan erat dengan solidaritas kemanusiaan. Dimana solidaritas adalah cerminan sikap, akhlak, dan moral Islam. Solidaritas merupakan parameter, prinsip, dan fitrah kemanusiaan. Solidaritas adalah solusi berbagai persoalan sosial dan kemanusiaan. Solidaritas juga bisa menjadi instrument dalam memperkuat kebersamaan, kepedulian, toleransi, dan perdamaian.

Qurban 2014 di DETIKISLAM.com

Pada tahun 2014 ini DETIKISLAM.com membuka kesempatan bagi Anda yang ingin berqurban dan mempercayakannya kepada kami untuk menyalurkan qurbanya ke daerah yang benar-benar membutuhkan. Program ini kami beri tema “Qurban 2014, Tebar Qurban Tepat Sasaran”.

Sebuah program yang diselenggarakan setelah melakukan tinjau lapangan ke beberapa titik langsung di daerah yang membutuhkan. Kami telah berinteraksi serta mendengar bahwa di beberapa daerah selain sangat memerlukan, mereka juga sangat jarang mendapat jatah qurban berupa Daging Sapi.

Inilah salah satu yang melatar-belakangi kami untuk memfasilitasi dengan memfokuskan pada Daging Sapi untuk disebar ke daerah-daerah tersebut. Harapannya semoga saudara kita di titik yang selama ini belum merasakan alokasi Daging Sapi, di Qurban 2014 ini bisa ikut memperoleh apa yang juga didapat oleh umat Islam lain di berbagai penjuru.

Pilihan Qurban 2014

Pada Program Qurban 2014 kami memberikan 3 pilihan qurban:

  1. Qurban 2014 Personal. Qurban 2014 Personal merupakan paket qurban perorangan, dimana satu hewan qurban dibeli oleh satu orang.
  2. Qurban 2014 Rombongan. 1 Ekor Sapi dibeli secara bersama oleh maksimal 7 orang.
  3. Qurban 2014 Jemputan. Ini berlaku bagi yang telah memiliki/membeli Sapi dan ingin disalurkan melalui DETIKISLAM.com, maka kami siap untuk menjemput.

Ket:

Great A (200-250 kg): Rp. 14.250.000,- /Ekor Sapi
Great B (260-300 kg): Rp. 17.100.000,- /Ekor Sapi
Great C (310 -350 kg): Rp. 19.950.000,- /Ekor Sapi
Great D (360 -400 kg): Rp. 22.800.000,- /Ekor Sapi
Great E (> 400 kg): Rp. 25.000.000,- /Ekor Sapi

Tebar Daging Qurban 2014 Tepat Sasaran

Tim DETIKISLAM.com akan menyebarkan hewan Qurban 2014 ini ke daerah-daerah rawan pangan dan jarang atau hampir tidak sama sekali mengkonsumsi Daging Sapi.

Salah satu daerah yang ingin kami bantu adalah beberapa kampung pedalaman yang terletak di Desa Cihanyawnar, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

Syeikh Raghib as-Sirjani Mengungkap Tiga Tantangan Besar Umat Islam

Penulis kawakan dari Mesir, yang juga merupakan tokoh internasional, Prof. Dr. Raghib as-Sirjani, hadir sebagai pembicara dengan memberikan ulasan menarik dalam sebuah acara talkshow, yang membahas seputar Syam dan konspirasi akhir zaman dengan tema “Kebangkitan Peradaban Islam dan Solusinya”, di AQL Tebet, Jakarta, pada ahad.

Menurut ahli bedah dan sejarah Islam ini, jika kebanyakan peneliti dan pengamat menyatakan bahwa tantangan terbesar umat Islam adalah tantangan dari luar, Prof. Dr. Raghib justru berpendapat sebaliknya. Menurut penulis buku “Sumbangan Peradaban Islam Terhadap Dunia” ini, tantangan terbesar umat justru ada di dalam.

Dalam acara talkshow tersebut, Syeikh Raghib yang didampingi oleh Ketua MIUMI, Dr. Hamid Fahmi Zarkasy dan Asep Sobari, Lc., mengungkap tiga tantangan besar yang tengah dihadapi umat Islam.

“Pertama adalah tantangan pemikiran warisan kolonialisme. Kita diiming-imingi untuk menjadi maju dengan gaya Barat. Kita disarankan agar mengikuti jejak sekular Barat dengan memisahkan urusan agama dengan negara,” ujarnya.

Tantangan kedua adalah soal perpecahan internal di kalangan umat Islam sendiri.

Sedangkan tantangan ketiga adalah persoalan dikotomi ilmu. Syeikh Raghib menilai bahwa konsep ilmu di tubuh umat Islam mengalami kerancuan. Ia memberi contoh dengan berkembangnya pembagian ilmu pada dua kategori besar yang seolah saling bertentangan satu sama lain, yaitu ilmu agama dan ilmu non agama.

“Ilmu dasarnya adalah muthlaq, Allah SWT menunjukkan kekuasaannya kepada manusia lewat ilmu. Dikotomi yang berkembang saat ini justru merusak ilmu, padahal ilmu agama dan ilmu non agama sebenarnya satu kesatuan ilmu,” ungkapnya.

93 Persen Siswa SMP Ini Mengaku Pernah Nonton Porno

Purwokerto, DETIKISLAM.COM Sebanyak 93 persen siswa kelas tujuh SMP Negeri 5 Purwokerto mengaku pernah menonton konten video porno melalui media digital seperti handphone dan akses internet. Hal tersebut terungkap dalam kegiatan terapi moral bangsa menggunakan metode semihipnoterapi kepada 256 siswa. Dari kegiatan tersebut, hanya 18 anak saja yang mengaku belum pernah menonton film porno.

Saya betul-betul tidak mengira kalau kelas tujuh ternyata dalam kondisi yang seperti ini. pikiran kami diadakan kegiatan itu awalnya sebagai langkah preventif, tapi justru yang terjadi itu tidak jauh dengan apa yang dialami kelas menengah, kata Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Purwokerto, Sulistyaningsih, Senin (26/5).

Menurut dia, setelah mengetahui apa yang terjadi pada para siswanya tersebut, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memberi penjelasan kepada masyarakat tentang dampak teknologi.

Kita akan kordinasi juga dengan orang tua, akan kita undang untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Karena dalam membenahi moral ini tidak semata-mata dari anak saja tapi justru dari orang tua, ujar dia yang sempat menangis melihat realita yang terjadi pada siswanya tersebut.

Kegiatan semihypnoterapi ini diikuti oleh 256 siswa kelas tujuh. Dalam kegiatan tersebut, para siswa diminta untuk jujur dan mengakui jika pernah menonton konten video porno, membohongi orang tua, tidak patuh pada guru, merokok dan lain sebagainya. Para siswa yang tidak dalam keadaan dihipnotis tersebut diminta berdiri. Banyaknya siswa yang bangkit dari duduknya saat disebutkan siapa saja yang pernah menonton film porno sempat membuat kaget guru.

Trainer meminta para siswa untuk memejamkan matanya sambil mengingat apa yang sudah mereka lakukan selama ini dan mengingat pengorbanan kedua orang tuanya. Lantunan musik mengiringi para siswa hanyut dalam suasana haru. Bahkan para siswa terus menangis mengingat apa yang sudah mereka perbuat. Tak lama kemudian para siswa diminta agar tertidur semakin pulas dan mengambil satu demi satu pikiran buruk untuk dituliskan.

Masih dalam kondisi terhipnotis, para siswa menulis sambil mengingat perbuatan buruk apa yang sudah mereka lakukan sambil menangis, kemudian diminta untuk hancurkan dan dibuang jauh-jauh dari pikiran buruk tersebut dan menanamkan kembali pikiran positif kepada para siswa tersebut agar dapat memulai kehidupan barunya.

Iya saya sudah pernah diajak menonton film itu sama teman, tapi saya tidak mau, saya alesan aja ada kepentingan keluarga, kata Ardiansyah Pandu, siswa kelas tujuh yang belum pernah menonton film porno.

Sementara menurut Subur Putra, trainer semihipnoterapi, tanda-tanda kehancuran moral sudah terlihat jelas di depan mata. Mereka bukan hanya menjadi korban pelecehan seksual tapi juga melakukan dan menikmati. Dan akses yang paling mudah dilakukan adalah melalui dunia digital seperti handphone dan warnet. Namun pihaknya mengakui hanya sebatas memberikan pembinaan kepada para siswa.

Mereka mengaksesnya melalui hp dan warnet, sekarang saja di sekitar purwokerto masih ada warnet berbilik-bilik dan kita pernah temukan anak kelas 9 SMP melakukan hubungan intim di warnet, jelasnya.