7 Best Tools to Use for SEO

It can be difficult to master SEO especially for new SEO professionals unless they have certain SEO tools to help them. Some of the SEO experts have developed few SEO tools that are considered the best to make search engine optimization of a website easier. While these tools are great to help you, professionals get the best results when using them – it can take most people far too long to learn how to use them to get any real benefit, just like some of the Harrisburg SEO professionals.

Some of the best tools to use for SEO are briefly discussed here under for your guidance.

SEMRush

This SEO tool is admired by the SEO community because of its potential of assessing the ranking of a website easily. It can help them in making desired changes to improve the rank of the website on SERP before releasing it. The Domain Vs Domain analysis is the most popular feature of this SEO tool which allows the professionals to compare their website with that of their competitors to improve it more effectively.

Ahref

This SEO tool is considered as one of the largest website crawlers as its site audit feature can help the professionals to analyse the part of their website that needs improvement to give it best ranking on search engine. It can also help them in finding out the backlinks on competitor’s website as well as the content most appropriately linked to your brand.

Moz

This SEO tool is used by expert SEO professionals to always get an insightful response for their every question. It is a full service tool to crawl a site or recommendation for proper keyword for your site or to know about the performance of your website so that it can be improved by making necessary changes. It also provides a free toolbar to see your metrics while browsing a page.

KWFinder

It is a SEO Keyword Tool that allows you to find the keywords with long tail to reduce the level of competition for your online business. Along with finding the best keywords this tool also helps in running analysis reports on SERP and backlinks. You can also know about the ranking of your website by using its rank tracker feature to make changes to improve its ranking.

SpyFu

This free SEO tool allows the newbie SEO professionals to find the number of times a keyword has been searched in a month as well as the problem caused by that keyword in the ranking of the website. It can also help in finding out the keywords used by your competitors so that you can make necessary changes to optimise your website more efficiently.

Answer the Public

It is another free SEO tool that can help you in finding the topics to write a bog for your e-commerce website. It can help you in creating a better content around your keyword to get better rank on search engines. It can also provide you topics suitable to your niche so that you can give them to your content writer to create and better blog for your website.

Majestic

This SEO tool is considered as one of the best Marketing SEO Tools as it offers a number of useful features to analyse the position of your website. You can see the ranking of the top millions of websites by using its The Majestic Million feature whereas its Site Explorer feature allows you to see the number of links you have on your website and get a general overview of your online business.

As of now, you might be interested on looking for a professionals who will handle your SEO business, say no more, click here and let them help you with your SEO Marketing business.

 

The Difference Between SEM and SEO

Search Engine Marketing and Search Engine Optimization can sometimes be confusing concepts to grasp. This is because many people get confused if there is any difference between them, according to an SEO company, JSA Interactive. Both of these terms are always used interchangeably and this makes the situation even more complex. However, it is essential to understand the primary differences between these terms.

The Difference Between SEM and SEO

SEO is effectively increasing the number of visitors to websites by making it to appear quite high on the results that are returned by a search engine. On the other hand, SEM is internet marketing whose work is to enhance the visibility of a website via the advertising and results of organic search engines. This means that SEM incorporates SEO and other kinds of search marketing techniques.

SEO

Essentially, SEO is part of SEM as earlier mentioned. SEO can be described as the process of increasing the number of people that visit a certain website. This is done by ensuring that a particular website ranks highly on a results list that a search engine returns. It is true that SEO industry is very dynamic because of frequent changes that Google makes to its algorithm. However, it is important to note that SEO comprises of On-Page activities as well as Off-Page activities.

SEO components

As earlier mentioned, SEO is made up of 2 main activities as follows:

On-Page SEO – This comprises of the following:

  •  Social sharing integration within content.
  •  Google authorship incorporated.
  •  Optimized page load speed.
  •  Clean and formatting page URLS.
  •  Incorporating selective keyword into alt text, heading tags, meta descriptions, title tags etc.
  •  Page copy and blog posts written as well as optimized with high quality.

Off-Page SEO – This includes the following:

  •  Social bookmarking.
  •  Social sharing signals.
  •  Making a backlink profile that is natural and of high quality.

The list of SEO components above are not exhaustive as there are many more.

SEM

It can be described as a type of internet marketing whose main function is to promote the visibility of websites in the result pages of search engines via advertising and optimization. SEM incorporates some SEO tactics.

SEM components

In addition to SEO, SEM comprises of paid search like pay-per-click advertisements and listings. Mostly, SEM comprises of pay per click activities and campaigns.

The list of SEM components above are not exhaustive as there are many more.

Difference of SEO and SEM

The difference between SEM and SEO is that search engine optimization is just a component of the larger search engine marketing. SEM includes paid search and social media marketing. However, it is important to remember never to use the two terms interchangeably since they are different.

Most marketers heavily debate as to which one of the two is better in comparison to the other. SEO is the ideal approach but SEM needs organic SEO in order to be effective.

The above insightful information clearly shows the difference between SEM and SEO. When it comes to selecting the best, evaluation should be based upon one’s specific needs. This is why a good understanding of their differences and how to effectively maintain your efforts cannot be over-emphasized

Melahirkan Anak Shalih dengan Keteladanan, Perhatian dan Kasih Sayang

Detikislam.com | Portal Berita Islam. Seorang lelaki yang kini sudah menjadi seorang pengusaha sukses, bercerita bahwa kehidupannya sangat bersahaja ketika kecil. Ia lahir dalam sebuah keluarga sederhana yang menggantungkan penghidupan dari gaji pegawai. Kehidupan pas-pasan dengan empat orang saudara, membuatnya berpikir bahwa kebahagiaan terletak pada kekayaan yang dimiliki seseorang. Ia bahkan berpikir keras untuk menjadi seorang bisnismen sejati daripada menjadi pegawai seperti orangtuanya yang tak mampu berbuat banyak untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Jadilah ia seorang pengusaha yang memulai usahanya dari nol dengan gigih. Ia kemudian berhasil menjadi pengusaha sukses tetapi ia kemudian menjadi orang yang nyaris tak punya hati dengan berlaku sangat keras pada bawahannya. Ia sangat sering memarahi bawahannya dan mengejar target tanpa memperhitungkan kesejahteraan karyawan. Sebuah peringatan dari Allah SWT berupa  kehancuran rumah tangga dan ambruknya perusahaan membuatnya kemudian menyadari bahwa kekayaan bukanlah segala-galanya yang akan membahagiakan kehidupan seseorang. Berbekal kesadaran inilah ia kemudian berusaha memperbaiki diri dan kembali sukses.

Tujuan Hidup

Kisah di atas adalah sebuah pelajaran terutama bagi kita sebagai orangtua bahwa apa yang direkam anak dalam benaknya semasa kecil adalah latar belakang terkuat yang nantinya akan banyak mempengaruhi pandangan hidup dan tindakannya ketika dewasa. Saat si anak merasa bahwa ia hidup kekurangan dan orangtuanya tidak memberikan arahan yang benar tentang tujuan hidup yang sebenarnya, anak akan mencari-cari sendiri tujuan hidup dengan persepsi yang belum tentu benar. Seperti persepsi anak tersebut yang menyangka bahwa kekayaan adalah sumber kebahagiaan.

…apa yang direkam dalam benak anak semasa kecil adalah latar belakang terkuat yang banyak mempengaruhi pandangan hidup ketika dewasa…

Sikap orangtua juga akan menjadi pijakan haluan anak untuk mengambil tindakan. Seperti sikap orangtua yang terkadang sudah merasa telah berbuat yang terbaik untuk anak-anaknya tetapi sebenarnya belum mencapai upaya maksimal. Anak tersebut merasa bahwa orangtuanya tak banyak bekerja keras untuk menyejahterakan keluarga karena ia melihat bahwa masih banyak waktu luang yang dimiliki orangtuanya diluar jam kerjanya sebagai pegawai sebuah instansi pemerintah. Melihat kondisi orangtuanya seperti itu, ia kemudian berkesimpulan bahwa ketidakoptimalan tindakan orangtuanya itulah yang membuatnya hidup dalam kekurangan. Maka, jadilah ia orang yang gila kerja dan memperlakukan anak buahnya tanpa tenggang rasa.

Usaha, baru Menerima

Sikap orangtua adalah contoh bagi anak. Bila orangtua mencontohkan sikap hidup yang suka bekerja keras tetapi tetap memberikan perhatian yang besar untuk keluarga, tentu anak juga akan belajar bekerja keras untuk menyayangi dan memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekelilingnya.

Namun, sayangnya, hingga hari ini, yang seringkali kita lihat justru adalah sikap orangtua yang tak banyak berusaha menyejahterakan kehidupan anaknya tetapi merasa sudah lelah bekerja. Ungkapan-ungkapan seperti, “hidup ini harus nrimo (menerima)”, sabar dan qona’ah (menerima apa adanya), lalu hidup harus banyak bersyukur adalah kata-kata yang banyak dilontarkan pada anak. Namun, minim contoh bahwa bersyukur, sikap qona’ah, dan nrimo itu adalah sikap yang wajib kita iringkan setelah berusaha semaksimal mungkin. Sehingga tak heran, jika saat ini fenomena yang terjadi pada masyarakat kita adalah fenomena orang-orang yang selalu mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang tanpa perlu banyak berusaha. Karena itu, bukan sesuatu yang mustahil, bila sebenarnya tindakan korupsi, premanisme, kemalasan, dan kemiskinan sebenarnya berasal dari contoh-contoh yang dibangun dari rumah.

Tentu, bila kondisi ini sudah terjadi amat beratlah pertanggung-jawab kita sebagai orangtua di hadapan Allah SWT kelak. Oleh karena itu, marilah bersama-sama membangun sebuah keluarga yang benar-benar mencintai sikap suka bekerja keras dengan terlebih dahulu mengawalinya dari contoh-contoh kita sebagai orangtua yang juga konsisten bekerja keras. Berbahagialah dengan sabda Rasul-Nya:

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang berkarya. Dan barangsiapa bekerja keras untuk keluarganya maka ia seperti pejuang di jalan Allah Azza wa Jalla.” (HR. Ahmad)

Dengan perkenan-Nya, Allah SWT juga akan mengijabah doa-doa kita untuk menjadikan anak-anak kita sebagai orang-orang yang gemar bekerja keras, bertanggung-jawab tetapi tetap penuh kasih sayang terhadap orang-orang di sekelilingnya. Seperti apa yang pernah kita contohkan. Seperti apa yang kita teladani dari Rasulullah SAW

Ramadhan : Bangkitnya Kekuatan Global Islam

Kota Istambul dahulunya ibukota Konstatinopel yang menjadi pusat kekuasaan Salibis, dan jantung Eropa, kemudian ditaklukan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih, yang sangat terkenal itu.

Entah berapa banyak penguasa Islam, berusaha menaklukan Konstatinopel, tetapi selalu gagal. Baru di zamannya Sultan Mohamad Al-Fatih, yang sangat  brilian dan ahli strategi perang, di zaman Khalifah Otsmani, pusat kekuasaan Salibis di jantung Eropa itu, jatuh ke tangan Islam.

Kekuasaan Salibis itu, ibaratnya laki-laki yang gagah, tetapi cacad seumur hidup, karena hidungnya yang mancung itu, terpotong. Konstatinopel, yang berubah menjadi Istambul atau Islambul, atau kota Islam, berhasil ditaklukan oleh Muhamad Al-Fatih dengan strategi perang yang canggih. Daratan Eropa yang menjorok ke daratan Asia itu, berhasil menjadi pusat kekuatan dunia Islam, kala itu. Saat itu, Mohamad Al-Fatih membawa kapal-kapal menaiki bukit, dan kemudian menyerang dengan meriam. Sampai Konstatinopel takluk.

Kini Turki perlahan-lahan kembali ke pangkuan Islam. Rakyatnya kembali kepada Islam. Saat berlangsungnya sekulerisme yang digerakkan oleh Jenderal Kemal At-Turk, ada kekuatan sufi, yang dipimpin Ulama Said Nursi atau Mohamad Badie.

Said Nursilah yang melindungi Islam di Turki dari terjangan sekulerisme. Gerakan sufi yang bertahan di negeri moyangnya sekulerisme itu, bertahan dengan luar biasa melindungi Islam. Sampai lahir kelompok Milli Gourus, yang lebih mirip dengan gerakan Ikhwan di Mesir.

Sekarang pengaruh Islam yang pernah tertanam di Turki selama 8 abad, di bawah Khilafah Otsmani itu, menggeliat kembali dalam kehidupan masyarakat Turki. Bahkan, pengaruhnya sampai ke negara Balkan. Seperti Bosnia, Croatia, Slovenia, Albania, dan terus Asia Tengah, serta sebagian masuk ke jantung-jantung Eropa, dan Timur Tengah.

Ramadhan di Turki, kawasan Balkan, dan Asia Tengah, sampai Rusia, sangat luar biasa. Semangat kembali kepada Islam sangat nampak. Rusia diprediksi tahun 2050, umat Islam di negeri bekas bos komunis itu, nampaknya akan menjadi mayoritas. Mengalahkan Kristen Ortodok, yang sekarang pengikutnya semakin menyusut.

Di kawasan-kawasan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Chechya, Dagestan, sampai ke Tajikistan, Kirgistan, Uzbekistan, semua kawasan Asia Tengah, yang pernah menjadi bagian dari Soviet, Islam tak dapat lagi dibendung dengan cara apapun. Islam dan umat Islam tumbuh dengan pesat, menjadi kekuatan baru secara regional.

Sekarang Turki menjadi ruh kebangkitan Islam di seluruh jagad. Turki memiliki syarat menjadi kekuatan global, karena pernah menjadi penguasa di seluruh dunia Islam. Mentalitas bangsa Turki sampai sekarang menunjukan sebagai pemimpin. Turki pernah menjadi Khilafah.

Kemampuan para pemimpin Turki, yang sekarang berkuasa, khususnya dari kalangan Islamis, bukan hanya berhasil memainkan peran politik di  Turki, tetapi sekarang Turki menjadi pemain utama dalam percaturan politik global.

Ramadhan ini benar-benar indah di Istambul, dan seluruh kota-kota di dunia Islam. Dari Timur sampai Barat. Dari Maroko sampai Jakarta. Menjelang berbuka puasa, di Istambul, berlangsung iftor (buka puasa), dari berbagai suku bangsa, dan mereka mengatakan, Persaudaraan Tanpa Sekat Batas Negara. Berbagai suku bangsa berkumpul, dari berbagai kalangan profesi, dan tokoh, mereka  berbuka bersama, sambil berkenalan dan tukar pikiran situasi masing-masing negara.

Dua kekuatan dunia Islam yang paling menonjol, yang nantinya akan menjadi motor penggerak kebangkitan Islam, yaitu Mesir dan Turki, kedua negara yang memiliki posisi strategis, secara geopolitik, dan rakyatnya memiliki karaker dan mental, sebagia pemimpin dunia, yang  akan menggerakan perubahan secara global.

Karena itu, sekarang begitu antusianya kaum Muslimin di berbagai negara Muslim menyambut ramadhan. Turki dan Mesir yang menjadi mesin penggerak (generator) perubahan itu, di pimpin oleh tokoh-tokoh yang kredibel, dan memiliki visi, membangun kembali peradaban Islam, serta kejujuran. Mereka bukan tipe-tepi tokoh-tokoh  yang oportunis, dan tanpa tekad yang kuat.

Perubahan politik yang luas di seluruh negara-negara Islam dengan mendepak para sekutu atau pengikut-pengikut kafirin dan musyrikin (Yahudi dan Nasrani) oleh kekuatan Islam, kiranya menjadi pertanda positip bagi masa depan Islam. Meskipun, perubahan politik di seluruh negara Islam ini, berlangsung dengan berdarah-darah. Seperti di Suriah sekarang ini. Tetapi, itulah ibaratnya seperti seorang ibu yang akan melahirkan bayi, dan harus mengalami pendarahan.

Saatnya nanti akan melihat bangkitnya kekuatan baru di dunia Islam, di tengah terjadinya kekacaucan global, sebagai akibat  redupnya sistem kufur dan musyrik di Barat. Ini tidak dapat dihindari lagi. Sistem kufur dan musyrik, sudah tidak mungkin lagi, dapat diharapkan menjadi solusi terhadap kehidupan masa depan umat manusia.

Sistem kufur dan musyrik, yang bersumber dari ajaran sesat Yahudi dan Nasrani itu, sudah mencapai jalan buntu. Seperti krisis yang sekarang melanda di dunia Barat. Di Eropa dan Amerika sudah sampai menuju kebangkrutan total bagi kehidupan mereka. Berulangkali pertemuan regional dan global, yang mereka selenggarakan tak bisa menyentuh akar persoalan mereka. Karena memang semua itu, bersumber dari ajaran dan ideologi yang menjadi dasar keyakinan mereka.

Epidemi kekacauan terus menyebar dalam kehidupan masyarakat Barat, akibat kegagalan nilai-nilai yang menjadi keyakinan mereka, dan akan menjadi sumber kekacauan di Barat. Kapitalisme yang mereka yakini sudah tidak lagi dapat bisa memberi alternatif bagi masa depan mereka.

Kemiskinan yang terjadi di negara-negara Barat, akibat sistem kapitalisme itu, dan timbulnya gelombang pengangguran yang sangat luas. Akhirnya hanya menimbulkan kekacauan dan kekerasan. Seperti yang terjadi di Colorado, di mana seorang mahasiswa kandidat doktor, dibidang ilmu jiwa, melakukan horor dengan membantai orang-orang yang ada dalam gedung bioskop.

Islam akan terus menampakan cahayanya. Menyinari kehidupan umat manusia. Begitu damainya di kota-kota seluruh dunia lslam menyambut Ramadhan. Berbuka, shalat tarawih, membaca Quran, dan memberi bantuan kepada fakir miskin, sampai keluar batas negara mereka. Seperti yang dilkakukan Turki terhadap rakyat Somalia, yang ditimpa kelaparan, atau Rohingya dan Palestina yang sekarang menghadapi penindasan.

Apalagi, jika berbicara sumber daya manusia, yang jumlahnya sekarang mencapai 1.5 miliar di seluruh dunia. Mayoritas atau rata-rata usia mereka masih dibawah 40 tahun, atau masih usia produktif. Dibandingkan dengan Barat, di mana penduduknya sudah berada di usia yang tidak produktif lagi, mayoritas  diatas 60 tahun. Karena Barat sekarang menghadapi stagnasi. Sebaliknya, selain sumber daya manusia, dunia Islam kaya akan sumber daya alam, dan bahkan menguasai minyak dunia. Inilah faktor yang strategis bagi masa depan Islam.

Kalau kekuatan Islam berhasil mendepak para kroni Barat dari kekuasaan, dan muncul kalangan Islamis, maka itu memberi sebuah harapan. Tentu, semua tidak lepas dari usaha-usaha yang harus dilakukan oleh aktivis dakwah. Ikhwan di Mesir memerlukan waktu  hampir 100 tahun, bisa menapaki jalan politik di negeri Spinx itu. AKP di Turki memerlukan waku  hampir 100 tahun, sejak negeri itu dijajah oleh kaum sekuleris, dibawah Kemal Atturk.

Benar-benar indah Islam, umat Islam di saat Ramadhan. Semoga kita melihat hari esok yang indah bagi kehidupan Muslim dan Mukmin, di tengah-tengah kehidupan materialisme Barat yang sudah redup. Wallahualam.

Perampok Freeport ingin Kontrak Diperpanjang Hingga 2041

PT Freeport Indonesia meminta kontrak kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengeksploitasi tambang tembaga dan emas di Papua diperpanjang lagi dari 2021 hingga 2041. Berdasarkan Kontrak Karya II yang diteken tahun 1991, Kontrak Freeport hanya sampai tahun 2021.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B. Soetjipto mengatakan Freeport sudah merencanakan investasi sebesar 16,9 miliar dollar AS untuk kelanjutan operasional perusahaan hingga 2041 nanti. Rinciannya, sebanyak 9,8 miliar dollar AS investasi pada periode 2012 hingga 2021 dan sebanyak 7,1 miliar dollar AS untuk investasi dari 2021 hingga 2041.
Investasi sebanyak itu kata dia untuk menyiapkan kegiatan pertambangan bawah tanah (under ground) yang sudah mulai dilakukan Freeport sejak tahun 2008 lalu. Dia mengakui masa depan Freeport Indonesia ini memang mengandalkan pertambangan bawah tanah.
Saat ini, jelasnya 60 persen produksi biji (ore) perusahaan masih berasal dari tambang permukaan yaitu Grasberg Open Pit. Namun, saat ini cadangan di pertambangan permukaan ini sudah memasuki fase habis. Sehingga, diperkirakan pada tahun 2017-2018, kontribusi dari pertambangan permukaan ini akan makin mengecil. “Karenanya, upaya kita sekarang ini adalah melakukan investasi untuk mempersiapkan tambang bawah tanah,” ujar Rozik saat berbincang dengan KONTAN di kantornya di bilangan Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2012).
Freeport, lanjutnya memiliki beberapa lokasi tambang bawah tanah, yaitu DOZ (Deep Ore Zone), Deep MLZ, Big Gossan, Grasberg Bloc Cave, dan Kucing Liar. Saat ini, DOZ, Big Gossan, dan Deep MLZ sudah mulai berproduksi, meski belum signifikan. Kata dia, Grasberg Bloc Cave yang letaknya langsung di bawah lokasi tambang permukaan saat ini diperkirakan akan menjadi andalan tambang bawah tanah ke depannya. Kucing Liar, diperkirakan baru akan berproduksi tahun 2025, apabila ada perpanjangan kontrak kerja sama.
“Itu yang sekarang sedang kita siapkan. Karena itu, nanti erat sekali kaitannya dengan masalah investasi dan kepastian bahwa kita itu diberi perpanjangan mulai 2021, karena tambang bawah tanah ini baru akan siap mencapai kapasitas, design capacity-nya itu sekitar tahun 2021,” ujarnya.
Selama penyiapan proses tambang bawah tanah ini, Freeport Indonesia kata dia belum bisa meningkatkan kapasitas produksinya. Saat ini, kapasitas produksi biji perusahaan adalah 220.000 ton biji per hari. “Desainnya sampai 250.000 ton per hari tapi maksimum yang kita capai sejauh ihi adalah 220.000 ton per hari,” ujarnya.
Karena itulah, Freeport sangat berkepentingan kontrak kerja samanya diperpanjang 210 tahun lagi dari 2021 atau hingga 2041. Tapi ini tidak mudah bagi Freeport. Sebab, UU No 4 tahun 2009 tidak mengenal adanya Kontrak Karya (KK). Itu artinya, setelah KK II selesai tahun 2021, sama seperti perusahaan tambang mineral lainnya, rezim kontrak kerja sama menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP). Dalam rezim IUP, kontrak kerja sama itu ditinjau setiap 10 tahun.
Meski demikian, Rozik mengatakan Freeport berharap agar pemerintah setelah 2021 nanti memberikan kepastian waktu kontrak selama 20 tahun kepada Freeport. Sebab, ini terkait dengan investasi yang sudah dikeluarkan perusahaan.“Kita ngejarnya kalau boleh dikasih kepastian waktu 20 tahun. Tapi bahwa nanti pemerintah kasihnya bagaimana kita juga tidak tahu. Namanya minta boleh saja, namanya juga usaha. Memang kalau kita lihat dari perhitungan pengembalian modal dan sebagainya harusnya sampai 2041. Tapi masih dalam tahap pembicaraan dengan pemerintah,” ujarnya.
Pemerintah kata dia sejauh ini baru sebatas memahami usulan Freeport ini. Belum memberikan persetujuan. “Tapi pemerintah dalam hal ini Pak Menko, itu sudah saya tunjukkan rencana investasi dan beliau memahami investasi yang sebesar itu memang diperlukan waktu untuk pengembalian modal dan sebagainya. Tapi bagaimana persisnya kita masih belum tahu,” ujarnya.

Di Jakarta, Hilal Terlihat Di Cakung dan Cilincing, Pemerintah Mengabaikan! Lebih hebat dari Nabi?

DetikIslam.com. JAKARTA  – Kamis petang  Tim rukyatul-hilal di Cakung dan di Cilincing yang biasa dari tahun ke tahun memantau hilal dikabarkan sudah melihat hilal. Di Cakung hilal terlihat sekitar 3,5 derajat dan di Cilincing dengan posisi 4 derajat.

Sesungguhnya di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, manakala sudah ada seseorang yang berhasil melihat hilal, Nabi tak bertanya berapa derajatnya. Sementara pemerintah RI melalui Kementerian Agama menentukan harus di atas 2 derajat.

Jika diyakini hilal dalam posisi di bawah 2 derajat yang berarti itu tak diakui pemerintah (karena kurang dari 2 derajat tak terlihat), kenapa harus repot-repot melihat hilal dan bersidang itsbat?

Dan, ternyata, alhamdulillah, di Cakung, Jakarta Timur, dan Cilincing, Jakarta Utara, tim rukyat di sana sudah berhasil melihat hilal masing-masing dengan posisi 3,5 dan 4 derajat. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tatkala sudah ada yang menyatakan melihat hilal, langsung memerintahkan besoknya untuk melaksanakan shaum Ramadhan atau mengakhiri Ramadhan dan besoknya ber-idul fitri (1 Syawal).

Di Cakung dan Cilincing, mereka yang melihat hilal sudah disumpah oleh Kementerian Agama setempat, dan hasilnya dikirim ke Kementerian Agama yang sedang melakukan sidang itsbat. Jika pemerintah (Kementerian Agama) melalui sidang itsbat ini tak mengakui kesaksian Tim Cakung dan Cilincing, maka itu berarti kembali mengulangi kefatalan yang sama saat penentuan 1 Syawal (idul fitri) tahun lalu, dimana pemerintah (Kementerian Agama dan MUI) dalam sidang itsbat menolak kesaksian Tim Cakung yang sudah melihat hilal.

Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saat seseorang datang kepada beliau, melapor sudah melihat hilal, tak pernah beliau menolak. Bahkan Rasulullah, setelah mengambil sumpah  atas dasar kesaksian orang yang bersangkutan, langsung memerintahkan kaum Muslimin kala itu untuk melaksanakan shaum esoknya atau berbuka dan menetapkan 1 Syawal (idul fitri) keesokan harinya.

Dengan demikian, karena sudah ada pihak yang melihat hilal, maka esok, Jumat (20 Juli 2012) adalah awal Ramadhan, ibadah shaum dimulai.

Dalam sidang itsbat yang digelar Kemenag Pusat, wakil dari Front Pembela Islam (FPI) dan ormas Islam An-Najah melaporkan Tim Cakung Jakarta Timur yang telah berhasil melihat hilal dengan posisi 3,5 – 4 derajat dan terlihat selama 4 menit.

Dalam tuntunan Rasulullah, siapapun yang melihat hilal, maka setelah disumpah kesaksiannya, yang lain tinggal mengikuti. Jadi, bukan banyak mana yang melihat dan yang tidak, misalnya, lalu diputuskan mengukuti yang banyak yang tak melihat, bukan begitu caranya, bukan seperti sistem demokrasi yang memilih pemimpin berdasarkan suara terbanyak. Bukan.

Jangan pula lantaran demi persatuan, demi persatuan, kemudian mereka yang berbeda dengan keputusan Menag di sidang itsbat, seakan tidak menjunjung persatuan. Jangan sampai, karena demi persatuan, lantas mengenyampingkan tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Seorang tokoh MUI daerah prihatin dengan pola sidang itsbat yang digelar Kemenag Kamis malam (19/7/2012). Menurutnya, tak sama awal Ramadhan atau 1 Syawal bukan berarti simbol perbedaan. Dalam kasus ini penduduk Madinah pernah tak sama dengan Muawiyah di Syam saat menjadi khalifah. Para sahabat yang ada di Madinah ditanya, Alam taktafii biruyati Muawiyah? (Apakah rukyah Muawiyah tak cukup? Mereka bilang, Tidak. (Jadi, itu artinya, tak ada kewajiban ikut pemerintah dalam hal ini).

Bayangkan, itu seorang khalifah, dan Muawiyah sangat faqih, bukannya pemerintah yang tak jelas, penuh korup, ujarnya. Apalagi, ini (hilal) sudah ada yang lihat. Berdosa saja pemerintah mengabaikan  hal itu, imbuhnya.

Dalam sidang itsbat ini, jelas, memang tampak janggal. Janggalnya, 2 ormas Islam yang melaporkan Tim Cakung dan Cilincing telah melihat hilal, dengan posisi 3,5  dan 4 derajat selama kurang lebih 4 menit,  sama sekali tak disinggung atau direspon oleh Menteri Agama.

Menteri Agama menutup sidang dan menetapkan awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012. Sama sekali mengabaikan Tim yang sudah melihat hilal.

Malah wakil dari NU menyepelekan mereka yang sudah melihat hilal dan  mempertanyakan kenapa ada dari hakim pengadilan agama setempat yang berani mengambil sumpah.

Bagaimana ini bisa terjadi di dalam sidang itsbat yang terhormat itu? Nabi saja, meskipun yang mengaku melihat hilal adalah seorang badui, tapi dengan  bijak dan seksama mendengar dan merespon, lalu menerima dan memutuskan untuk shaum atau beridul fitri esoknya.

Karenanya, jika pemerintah (Kementerian Agama) menolak kesaksian Tim yang sudah jelas-jelas melihat hilal–dan disumpah pula oleh Hakim Pengadilan Agama Kementerian Agama setempat–apakah artinya Kementerian Agama dan sidang itsbat yang dipimpin oleh Menteri Agama itu lebih hebat dari Nabi?

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut

Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri. (Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).

Datangnya Kematian Menurut Al Quran :

  1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.Katakanlah: Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)
  2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: Ini adalah dari sisi Allah, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad). Katakanlah: Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)
  3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS al-Jumuah, 62: 8)
  4. Kematian datang secara tiba-tiba.Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)
  5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat|Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut

Sabda Rasulullah SAW : Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW : Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ? (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .

Kab al-Ahbar berpendapat : Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa.

Imam Ghozali berpendapat : Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. Wahai manusia !, kata pria tersebut. Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu alam bis shawab.

Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): Keluarkanlah nyawamu. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-Anam 6:93)

(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun. (Malaikat menjawab): Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka.

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka. Naudzu bila min dzalik!

Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: (Allah telah menurunkan) kebaikan. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu.

Wallahu alam bish-shawab.

Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.

Allahumma Amin..

Akhirnya Ulama Saudi Berani Kritik Keluarga Kerajaan Secara Terbuka

Akhirnya ulama Saudi berani juga mengkritik keluarga kerajaan. Kritikan secara langsung dan terbuka yang dilakukan ulama Saudi kepada keluarga kerajaan termasuk tidak lazim di negri yang mengklaim paling Sunnah itu.

Kritikan yang dilakukan oleh Syaikh Yusuf Ahmad seorang profesor di departemen hukum Islam Universitas Al Imam yang juga merupakan pegawai pemerintah itu ditujukan kepada hartawan kerajaan dan pengusaha saudi.

Dua nama yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Saudi bahkan dunia yang di kritik secara langsung oleh ulama tersebut adalah pangeran Al Walid Bin Talal dan Walid Al Ibrahim. Pangeran Al-Walid sendiri merupakan keponakan dari almarhum Raja Fahd dan juga merupakan sepupu dari Raja Abdullah bin Abdul Aziz karena masih satu garis keturunan dari Bani Al Su’ud yg merupakan pendiri kerajaan Saudi Arabia.

Syaikh Yusuf Ahmad mengkritik keras kedua orang itu karena mereka – terutama pangeran Walid bin Talal memiliki stasiun TV yang secara tidak langsung mengkampanyekan ‘westernisasi’ di negara Arab. Stasiun TV MBC dan Rotana adalah stasiun TV Arab ber’style’ barat. Film-film box office hollywood, musik dan gaya penyanyi ala MTV mewarnai siaran kedua stasiun TV itu.

Syaikh Yusuf bahkan mengatakan kalau stasiun TV milik mereka itu lebih berbahaya dari dealer narkoba karena saluran TV tersebut menyiarkan secara langsung film-film ala barat yang sudah barang tentu sangat menyimpang dari timbangan syariat Islam.

Kritikan keras yang disampaikan oleh Syaikh Yusuf berkaitan dengan respon dari pernyataan Al-Walid yang menyatakan suatu saat nanti akan ada bioskop di kerajaan Saudi yang memutar film-film ‘positif’ yang sesuai dengan aturan yang berlaku di Saudi.

Kritikan ini terjadi setelah 6 bulan sebelumnya, seorang mantan petinggi di pengadilan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan – boleh membunuh pemilik stasiun TV satelit yang menampilkan dan menyiarkan konten-konten yang tidak bermoral . Tapi dia tidak menyebutkan secara spesifik nama pemilik stasiun TV itu.

“Film adalah alat yang digunakan oleh orang munafik untuk mengkampanyekan program westernisasi mereka kepada masyarakat, hal itu sangat menyimpang dari ajaran agama,”kata Syaikh Yusuf Ahmad dalam suatu situs Islam.

“Ini sebuah tugas untuk menyeret dia (Al-Walid) dan Al-Walid Ibrahim serta orang-orang seperti dia, ke pengadilan,” tambahnya. “Mereka tidak kurang berbahaya nya dengan dealer narkoba.”

MBC group yang dimiliki pangeran Al-Walid yang di dalam nya juga ada stasiun TV MBC – menyiarkan film, hiburan, berita dan program-program anak-anak dalam bahasa Arab dan Inggris, termasuk film-film Amerika dan Eropa.

Sedangkan stasiun TV Rotana dimiliki oleh Al-Walid Ibrahim merupakan jaringan stasiun TV Arab yang terkenal yang menyiarkan film dan video musik layaknya MTV.

Sekilas Tentang Pangeran Al-Walid bin Talal

Craig Unger mantan deputi direktur New York Observer dalam bukunya yang berjudul “Dinasti Bush Dinasti Saud” memaparkan kelakuan beberapa oknum keluarga kerajaan di negeri itu. Termasuk di dalamnya pangeran Al-Walid Bin Talal yang sangat ‘flamboyan’.

Pangeran Al-Walid adalah anggota keluarga kerajaan Saudi yang bergaya hidup barat, berada dikalangan jetset, alumni universitas di barat . Bahkan anak-anaknya yang perempuan satupun tidak ada yang memakai hijab. (selengkapnya baca Eramuslim Digest edisi Genesis of Zionism [2])

Pangeran Al-Walid menurut majalah Forbes termasuk orang ke 13 dari orang-orang terkaya di dunia. Termasuk yang memiliki saham Disney World dan beberapa bank riba.

85 Tahun Umat Islam Hidup Bak Gelandangan Tanpa Rumah

Oleh : Ihsan Tandjung

Tidak banyak muslim yang tahu bahwa 85 tahun yang lalu telah terjadi sebuah peristiwa yang sangat mempengaruhi perjalanan kehidupan umat Islam di seantero dunia. Persisnya pada tanggal 3 Maret 1924 Majelis Nasional Agung yang berada di Turki menyetujui tiga buah Undang-Undang yaitu: (1) menghapuskan kekhalifahan, (2) menurunkan khalifah dan (3) mengasingkannya bersama-sama dengan keluarganya.

Turki pada masa itu merupakan pusat pemerintahan Khilafah Islamiyah terakhir. Kekhalifahan terakhir umat Islam biasa dikenal sebagai Kesultanan Utsmani Turki alias The Ottoman Empire, demikian penyebutannya dalam kitab-kitab sejarah Eropa. Kekhalifahan Utsmani Turki merupakan kelanjutan sejarah panjang sistem pemerintahan Islam di bawah Ridha dan Rahmat Allah yang berawal jauh ke belakang semenjak Nabi Muhammad pertama kali memimpn Daulah Islamiyyah (Tatanan/Negara Islam) Pertama di kota Madinah.

Secara garis besar kita dapat membagi periode sejarah kepemimpinan Islam ke dalam lima periode utama berdasarkan sebuah Hadits Shahih Nabi riwayat Imam Ahmad.

“Periode an-Nubuwwah (kenabian) akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah (kekhalifahan atas manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’aala mengangkatnya, kemudian datang periode mulkan aadhdhon (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa, selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’aala, setelah itu akan terulang kembali periode khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad saw diam,”(HR Ahmad 17680).

Periode pertama adalah Kepemimpinan langsung Nabi Muhammad yang disebut sebagai masa An-Nubuwwah (Kenabian). Periode kedua merupakan Kepemimpinan para sahabat utama yakni Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattb, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib yang dikenal dengan julukan Khulafaur Rasyidin (Para khalifah yang adil, jujur, benar dan terbimbing oleh Allah SWT). Di dalam hadits tersebut periode ini dikenal sebagai periode Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian).

Sesudah itu, kata Nabi, pada periode ketiga umat Islam akan mengalami kepemimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit). Kepemimpinan para Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit) merupakan periode dimana umat Islam memiliki para pemimpin yang tetap mengaku dan dijuluki sebagai para Khalifah. Mereka masih menyebut pemerintahannya sebagai Khilafah Islamiyyah (Kekhalifahan Islam), namun pola suksesi seorang khalifah kepada khalifah berikutnya menggunakan cara pewarisan tahta laksana sistem kerajaan turun-temurun. Periode ini bisa dikatakan merupakan periode paling lama dalam sejarah Islam, ia berlangsung sekitar tigabelas abad, semenjak Daulat Bani Umayyah, lalu Daulat Bani Abbasiyyah dan berakhir dengan Kesultanan Utsmani Turki. Itulah sebabnya mereka dijuluki oleh Nabi sebagai para Mulkan atau Raja-raja.

?? Expansion under the Prophet Mohammad, 612-632

?? Expansion during the Rightly Guided Caliphate, 635-680

?? Expansion during the Umayyad Caliphate, 661-750

Map depicting the Ottoman Empire at its greatest extent, in 1683.

Kemudian disebut sebagai Mulkan ’Aadhdhon (Para Raja/Penguasa yang Menggigit) karena betapapun keadaannya para raja tersebut masih ”menggigit” Al-Qur’an dan As-Sunnah, dua sumber utama nilai-nilai dan hukum-hukum Islam, kendati tidak sebaik para Khulafaur Rasyidin yang ”menggenggam” Al-Qur’an dan As-Sunnah. Coba bandingkan antara orang yang mendaki bukit dengan tali, tentu yang lebih aman dan pasti ialah orang yang ”menggenggam” talinya sampai ke atas daripada orang yang ”menggigit”-nya.

Itulah sebabnya kita jumpai dalam sejarah bahwa pada periode ketiga (Para Raja/Penguasa yang Menggigit) Dunia Islam tampak mengalami degradasi dibandingkan pada periode kedua (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian). Namun demikian, sebagai sebuah sistem, maka periode ketiga masih menyaksikan berlakunya sistem Islam dalam hal pemerintahan. Masalahnya tinggal apakah person yang memimpin merupakan sosok yang adil ataukah zalim. Ada kalanya adil seperti Umar bin Abdul Aziz. Dan kalaupun Allah taqdirkan yang memimpin adalah sosok yang zalim, maka kita temukan berbagai pandangan ulama di masa itu yang melarang rakyat melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Mengapa? Sebab sebagai sebuah sistem ia masih menjunjung tinggi Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Sejak tanggal 3 Maret 1924 umat Islam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bernegara tanpa kehadiran sistem pemerintahan Islam Al-Khilafah Al-Islamiyyah. Seorang Yahudi Dunamah, Penggila Budaya Barat, Pengagum Sekularisme dan juga seorang pemabuk-pedansa bernama Mustafa Kemal memproklamir pembubaran sistem pemerintahan Islam tersebut. Suatu pemerintahan yang sesungguhnya merupakan warisan ideologis-sosial-politik-budaya umat yang bermula sejak kepemimpinan Nabi Muhammad di kota Madinah 15 abad yang lalu. Dan mulailah sejak saat itu umat Islam menjadi laksana anak-anak ayam kehilangan induk, anak-anak yatim tanpa ayah serta gelandangan tanpa rumah pelindung dari panasnya terik matahari dan dinginnnya hujan.

Sudah 85 tahun sejak peristiwa tragis tersebut berlangsung. Sedemikian jauhnya pemahaman dan pengalaman umat Islam mengenai realitas kehidupan di bawah naungan tatanan khilafah Islam sehingga banyak muslim yang menyangka bahwa sistem kehidupan dengan konsep nation-state dewasa ini merupakan sebuah sistem yang cukup memuaskan dan sudah final. Padahal kehidupan dengan sistem nation-state bagi umat Islam merupakan sebuah kehidupan darurat laksana para gelandangan yang terpaksa membangun bedeng sebagai rumah sementara karena raibnya rumah mereka yang semestinya. Mungkin karena sudah terlalu lama ”menikmati” hidup di bedeng-bedeng akhirnya mereka mulai menyesuaikan diri dan terbius untuk meyakini bahwa memang sudah semestinya mereka nrimo hidup tanpa pernah lagi punya rumah semestinya. Awalnya hanya terpaksa menjadi gelandangan, lama kelamaan secara sukarela meyakini dan menumbuhkan mentalitas gelandangan di dalam jiwa…!

Lalu bagaimana gerangan nasib umat Islam selanjutnya? Berdasarkan hadits Nabi riwayat Imam Ahmad tersebut ternyata Nabi menggambarkan bahwa periode keempat umat Islam bakal hidup ”tanpa khilafah”. Periode tersebut Nabi sebut sebagai periode Mulkan Jabbariyyan (Para Raja/Penguasa yang Memaksakan Kehendak). Saudaraku, periode itulah yang sedang kita lalui dewasa ini. Suatu periode dimana umat Islam tidak saja kehilangan person khalifah yang layak memimpin dan melindungi mereka, namun lebih jauh daripada itu mereka bahkan tidak lagi dinaungi oleh sistem pemerintahan Islam bernama Khilafah Islamiyyah. Inilah periode kepemimpinan Mulkan Jabbariyyan alias para penguasa yang memaksakan kehendak yang berarti mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya. Inilah periode dimana umat Islam Babak Belur..!! Inilah periode paling kelam dalam sejarah Islam. We are living in the darkest ages of the Islamic history…!!

Kondisi di periode keempat ini menggambarkan dekadensi yang Nabi sebutkan dalam haditsnya sebagai berikut:

“Sungguh akan terurai ikatan Islam simpul demi simpul. Setiap satu simpul terlepas maka manusia akan bergantung pada simpul berikutnya. Yang paling awal terurai adalah hukum dan yang paling akhir adalah shalat,” (HR Ahmad 45/134).

Praktis dewasa ini segenap simpul dari ikatan Islam telah terurai seluruhnya. Sejak dari simpul hukum yang tercermin dengan runtuhnya tatanan Khilafah hingga banyaknya muslim yang dengan seenaknya meninggalkan kewajiban sholat tanpa rasa bersalah… Dewasa ini umat Islam merasakan suatu kehidupan jahiliyyah modern mirip dengan keadaan Nabi dan para sahabat pada periode pertama bagian awal yakni ketika mereka berjuang melawan kejahiliyyahan di kota Mekkah dan segenap jazirah Arab sebelum berhijrah ke Madinah.

Saudaraku, betapapun pahitnya periode keempat ini, tidak selayaknya kita berputus asa apalagi sampai menerima sepenuhnya sistem yang diberlakukan fihak musuh Islam di fase ini. Tidak selayaknya kita kehilangan harapan bahwa sesungguhnya rumah sejati kita dapat dibangun kembali. Kita hendaknya menyadari bahwa urusan kepemimpinan merupakan giliran yang Allah taqdirkan akan senantiasa berubah-ubah di dalam kehidupan dunia fana ini. Adakalanya giliran kepemimpinan diberikan kepada umat Islam adakalanya diberikan kepada kaum kuffar. Yang penting al-wala (loyalitas) kita terhadap al-haq di satu sisi dan al-bara (penentangan) kita terhadap al-batil di lain sisi harus tetap kita pelihara terus.

Sebab berdasarkan hadits periodisasi di atas kita temukan harapan dimana Nabi menyatakan bahwa periode keempat ini bukanlah periode terakhir sejarah umat Islam. Masih ada satu periode lagi yang kita akan jelang, yaitu periode kelima berjayanya kembali umat ini dengan tegaknya kembali Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah (Kekhalifahan yang mengikuti Manhaj/Sistem/Metode/Cara Kenabian). Umat Islam akan menyaksikan munculnya kembali para pemimpin sekaliber Khulafaur Rasyidin di akhir zaman. Umat Islam akan memiliki kembali rumah syar’i mereka Al-Khilafah Al-Islamiyyah, insyaAllah.

Yang paling penting dewasa ini umat Islam harus memelihara kesabaran, istiqomah dan optimisme mereka akan masa depan. Dan yang lebih penting lagi ialah hendaknya mereka berjuang sebagaimana berjuangnya Nabi dan para sahabat di Mekkah sebelum adanya Daulah Islamiyah Madinah. Mereka berjuang dengan fokus utama pada kegiatan da’wah mengajak manusia sebanyaknya kepada way of life Diin Al-Islam, tarbiyyah mengkader para muslim untuk meningkat menjadi mukmin, muttaqin bahkan mujahidin. Mereka tidak sedikitpun berkompromi dengan nilai-nilai dan sistem jahiliyyah yang mendominasi saat itu. Mereka sibuk hanya menjalankan program berdasarkan arahan dan bimbingan wahyu Allah dan supervisi Nabi Muhammad.

Saudaraku, marilah kita pastikan diri ikut dalam program menjemput datangnya periode kelima berdasarkan jalan yang dicontohkan Nabi dan para sahabatnya. Jangan hendaknya kita malah terlibat dalam program-program tawaran manusia yang sedang memimpin di babak keempat ini sambil menyangka dan meyakini bahwa itulah jalan untuk bisa mendatangkan kejayaan Islam. Tegaknya Khilafah tidak mungkin mengandalkan negosiasi-negosiasi di meja perundingan dengan kaum kuffar yang sedang mendominasi dunia dewasa ini. Atau mengharapkan jalannya laksana melewati taman-taman bunga indah, apalagi sekedar mengandalkan “permainan kotak suara“. Saudaraku, kembaliinya kejayaan Islam tentulah menuntut pengorbanan yang sangat boleh jadi mengakibatkan tetesan airmata bahkan darah karena harus menempuh jalan yang telah ditempuh Nabi dan para sahabatnya yaitu ad-Da’wah al-Islamiyyah, At-tarbiyyah Al-Harakiyyah dan Al-Jihadu fii Sabilillah.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang terdaftar ke dalam pasukan jihad Imam Mahdi. Ya Allah, berilah kami salah satu dari dua kebaikan ’isy kariiman (hidup mulia di bawah naungan SyariatMu) atau mut syahiidan (mati syahid).

Menyambut Sang Penjajah dengan Bangga

Ada yang masygul dalam benak kita; mengapa pejabat di negeri ini begitu suka cita menyambut kedatangan Hillary Clinton, Menlu AS yang baru, yang datang ke Indonesia tanggal 18-19 Pebruari 2009? Sampai Mensesneg Hatta Rajasa di Kantor Setneg, Jl. Veteran, Jakarta, Kamis (5/2/2008) menyatakan, “Indonesia masuk dalam radar negara-negara besar yang patut diperhitungkan,”. Hatta pun tidak bisa menutupi kebanggaannya, “Kita diperhitungkan.” ujarnya.

Bukankah kita tahu, bahwa AS adalah negara penjajah, dengan semua definisi dan maknanya? AS bukan saja telah menjajah Afganistan dan Irak yang telah menewaskan ratusan ribu bahkan jutaan manusia, tetapi juga telah menjajah negeri kita. Bahkan, sudah banyak pakar dan intelektual di negeri ini yang mengatakan, bahwa negeri ini masih terjajah, dan penajajahnya itu tak lain adalah Kapitalisme Global yang dipimpin oleh AS. Lalu, mengapa para pejabat di negeri ini masih saja menyambut Menlu dari negara penjajah itu dengan suka cita, bahkan dengan penuh bangga? Apakah mereka tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu, bahwa AS adalah negara penjajah dengan semua definisi dan maknanya? Inilah yang masygul dalam benak kita.

Memang betul, bahwa Indonesia adalah negara penting bagi kepentingan politik luar negeri AS. Terutama karena faktor Islam, jumlah penduduknya yang mayoritas Muslim, dan merupakan negara terbesar keempat setelah Cina, India dan AS sendiri, serta faktor kekayaan alamnya yang melimpah. Dalam pernyataan persnya di Washington, Jubir Deplu AS, Robert Wood, menyatakan, “Indonesia merupakan negara penting bagi AS. Menlu Hillary merasa penting bahwa kami ingin mencapai itu dan mencapai lebih awal dengan Indonesia,” kata Wood, “Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.” ujarnya. Iya, Indonesia memang negara Muslim terbesar di dunia, tetapi bukan itu yang membuat Menlu AS harus berkunjung ke Indonesia pertama kali. Karena, dalam sejarahnya, kawasan Timur Tengahlah yang biasanya menjadi langganan kunjungan Menlu AS yang baru. Namun, kali ini tidak. Pertanyaan ada apa sebenarnya? Inilah yang harus kita dicermati bersama.

Selama ini, kawasan Timur Tengah memang menjadi langganan kunjungan pertama kali Menlu AS, terutama karena kawasan ini merupakan koloni AS, setelah AS berhasil membersihkan pengaruh Inggeris dan Perancis dari kawasan tersebut. Juga karena faktor minyak, Islam dan Israel. Namun, setelah pendudukan AS di Irak 2003 yang berhasil melenyapkan pengaruh Inggeris di kawasan tersebut, maka AS tidak lagi mendapatkan ancaman yang berarti dari pesaing politiknya di kawasan itu. Sebaliknya, di Timur Jauh, yang diwakili oleh Indonesia dan Malaysia, dengan perkembangan Islam dan meningkatnya kesadaran umat Islam untuk kembali kepada syariah agama mereka, sebagaimana yang ditunjukkan oleh berbagai hasil survei, tentu ini bisa menjadi ancaman potensial bagi penjajahan AS di kawasan tersebut. Di mata AS, meningkatnya kesadaran umat Islam itu akan mengancam nilai-nilai mereka, antara lain, seperti Demokrasi, HAM, Pluralisme, Kebebasan dan Kesetaraan Gender, yang pada akhirnya akan menggulung tradisi penjajahan mereka di negeri ini. Inilah yang bisa kita simak dari pernyataan Hillary, dalam dengar pendapat di depan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS (13/1/2009), bahawa dirinya akan bekerja “memperbarui kepemimpinan Amerika melalui diplomasi yang akan meningkatkan keamanan kita, mengedepankan kepentingan kita, dan mencerminkan nilai-nilai kita”. Jadi, tujuan utama dari berbagai kunjungan Menlu AS tersebut tak lain adalah untuk memperbarui kepemimpinan AS di dunia.

Memang ini tidak mudah bagi AS, terutama setelah berkembangnya opini negatif tentang AS, bukan saja di dunia Islam tetapi juga di negara-negara Barat. Terlebih, di dalam negeri, AS saat ini tengah menghadapi resesi ekonomi yang sangat parah. Dalam konteks ekonomi AS, Indonesia bukan saja telah dan akan menjadi pasar potensial bagi produk AS, tetapi Indonesia juga menjadi sumber bahan-bahan baku dan suplay energi bagi industri AS. Inilah yang ingin dipertahankan oleh AS. Karena itu, di depan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS (13/1/2009), Hillary menyebut Indonesia memiliki peran penting dalam memecahkan masalah krisis ekonomi global.

Selain faktor-faktor di atas, yang harus dicermati adalah, bahwa kunjungan ini dilakukan pada saat menjelang Pemilu Legislatif dan Pilpres 2009. Dalam agenda kunjungannya, Menlu AS itu juga direncanakan akan bertemu sejumlah tokoh dan politisi di negeri ini . Maka, kunjungan ini juga secara telanjang bisa dibaca sebagai upaya AS untuk memastikan dukungannya, sekaligus terpilihnya tokoh dan politisi yang bisa menjamin kepentingannya di negeri ini.

Pertanyaannya, jika demikian apa yang akan didapat oleh negeri Muslim terbesar ini? Jawabannya tentu bukan apa-apa. Iya, negeri ini memang tidak akan mendapatkan apa-apa, selain keburukan demi keburukan, baik bagi Islam maupun kaum Muslim, yang menjadi mayoritas penduduk negeri ini. Kalau pun tampak ada kebaikan, sesungguhnya itu hanyalah lips service dan make up saja. Sebab, penjajah tetap saja penjajah. Terlebih jika diberi peluang dan kesempatan. Jikalau ada perubahan pada kebijakan luar negeri AS di era Obama, itu hanyalah perubahan pendekatan, tetapi substansinya tetap sama, yaitu mempertahankan hegemoni dan penjajahan atas dunia. Atau bahasa halusnya, “memperbarui kepemimpinan AS di dunia.” Jadi, yang berubah hanya pendekatannya, dari hard power, melalui invasi dan pendudukan, menjadi smart power, dengan “diplomasi” dan “membangun hubungan kemitraan”.

Selain Indonesia akan tetap terjajah, negeri Muslim terbesar ini juga akan digunakan sebagai alat oleh AS untuk memasarkan nilai-nilai Demokrasi, HAM, Kebebasan dan Pluralisme ke negeri-negeri Muslim yang lain, yang telah diklaim kompatibel dengan Islam. Indonesia juga akan digunakan sebagai alat untuk memuluskan rancangan AS di Timur Tengah, tentang pendirian dua negara, Israel dan Palestina yang meliputi Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Hillary (Rabo, 4/2/2009) berjanji akan bekerja sama dengan semua pihak untuk “menciptakan negara Palestina yang independen dan dapat berjalan di Tepi Barat dan Gaza, serta memberikan perdamaian dan keamanan yang diminta Israel.” Inilah yang tampaknya ingin dimainkan oleh Indonesia melalui Proposal Perdamaian Palestina, sebagaimana yang mengemuka dalam pertemuan antara Wapres Jusuf Kalla dan Joe Biden, Wapres AS (Rabo, 4/2/2009).

Akhirnya kenyataan ini mengingatkan kita akan hadits Nabi, “Idza dhuyyi’at al-amanah fantadhir as-sa’ah.” (Jika amanah ini telah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya). Sahabat bertanya, “Fakaifa idha’atuha ya Rasula-Llah?” (Lalu, bagaimana bentuk disia-siakannya amanah itu, ya Rasulullah?) Nabi menjawab, “Idza usnida al-amru ila ghairi ahlihi fantadhiri as-sa’ah.” (Jika urusan itu diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.) al-Kirmani menjelaskan, urusan yang dimaksud di sini adalah Khilafah, pemerintahan, peradilan, fatwa dan sebagainya, yang terkait dengan agama. Jika urusan ini diserahkan kepada orang Sekular, yang bukan ahli agama, maka urusan ini pasti akan disia-siakan.

Jatuhnya Palestina, Irak, Afganistan dan Kashmir ke tangan penjajah, serta dikurasnya kekayaan alam dan penjajahan di negeri-negeri kaum Muslim, termasuk Indonesia, adalah contoh nyata disia-siakannya amanah Allah. Karena para penguasanya adalah orang-orang Sekular yang dijadikan sebagai penguasa untuk melestarikan kepentingan tuan-tuan mereka, dengan mempertahankan sistem Sekularisme mereka. Fal’iyadzu billah min syarri fitnatihim.